Dana Umroh Lolos Verifikasi
BENGKULU, BE - Meski tahun 2014 lalu Pemerintah Provinsi Bengkulu batal memberangkatkan jemaah umroh gratis ke Mekkah karena lamanya proses di Biro Kesra Setda Provinsi Bengkulu, sehingga anggaran yang sudah diplot sebesar Rp 1 miliar tidak terpakai dan menjadi Silpa. Namun untuk tahun ini Pemerintah dan DPRD Provinsi Bengkulu kembali menganggarkannya dan disetujui Mendagri saat memverifikasi APBD Provinsi Bengkulu tahun angaran 2015 baru-baru ini. \"Sepertinya anggaran Rp 1 miliar untuk umroh itu diloloskan Mendagri, karena tidak ada catatan yang diberikan terhadap pos anggaran itu saat memverifikasi APBD. Sedangkan pos anggaran lain hampir semuanya mendapat catatan khusus dari Mendagri,\" kata Wakil Ketua Komisi IV sekaligus pembahas dana umroh tersebut, Riswan Veri SE kepada BE. Dengan diloloskannya anggaran tersebut, ia meminta Biro Kesra untuk memulai tahapannya jauh-jauh hari, sehingga kejadian pembatalan berangkat seperti tahun lalu tidak terulang lagi. \"Awalnya kita sempat pesimis bahwa anggaran untuk umroh gratis ini diloloskan Mendagri, karena verifikasinya cukup ketat dan pos anggaran yang dinilai kurang menyentuh esensi pembangunan dipangkas habis, tapi untuk dana umroh disetujui. Karena itu kami meminta Biro Kesra sebagai leading sektor program ini untuk tidak menunggu akhir tahun melaksanakan program ini. Bila perlu sekitar bulan Juni atau Juli langsung diberangkatkan,\" terangnya. Selain itu, ia juga meminta Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk tepat sasaran dalam melaksanakan program tersebut, seperti jemaah yang diberangkatkannya benar-benar imam masjid, guru ngaji dan tokoh agama yang benar-benar tidak mampu secara finansial untuk menunaikan ibadah umroh. \"Tujuan kita menyetujui usulan program ini adalah untuk mengakomodir keinginan para ornag tua kita didusun yang selama ini sudah lama berkecimpung di bidang agama, seperti guru mengaji dan imam masjid. Karena itu, kita minta program ini dilaksanakan sesuai dengan tujuan awal, bukan karena ada kepentingan politik dan lain-lainnya,\" pinta Politisi Nasdem ini. Untuk menghindari salah sasaran, Riswan mengaku pihaknya akan meminta Biro Kesra menguji calon jemaah secara satu persatu. Seperti guru ngaji harus diuji bacaan Al Qurannya, demikian juga imam masjid haru diuji kefasihannya dalam memimpin salat. \"Selain itu kita juga minta dibagi adil, artinya ada perwakilan dari 10 kabupaten/kota se Provinsi Bengkulu. Jangan hanya didominasi oleh orang-orang dari daerah yang sama, karena akan menyakiti hati guru ngaji dan imam yang lainnya,\" paparnya. Dengan anggaran yang tersedia tersebut, Riswan mengaku hanya 36 jemaah yang bisa diberangkatkan. Itupun dalam kondisi rupiah 12.000 per dolar AS. Jika rupiah semakin melemah, tidak menutup kemungkinan jumlah jemaah yang akan diberangkatkan pun ikut berkurang. \"Jika tidak ada pengurangan, kemungkinan nanti dari setiap kabupaten/kota minimal ada 3 orang perwakilannya dan kita akan croscek sebelum diberangkatkan agar program tidak disalahgunakan untuk kepentingan tertentu,\" tandasnya.(400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: