MIAMI - Gelar paling bergengsi, yakni Miss Universe 2014, diraih finalis asal Kolombia Paulina Vega Dieppa.
Dengan mengenakan gaun berwarna perak berkilauan, wajah model berusia 22 tahun tersebut tampak berseri-seri dan berlinang air mata ketika menerima selempang dan mahkota dari Miss Universe 2013 yang dia gantikan, Gabriela Isler (Venezuela).
Vega bersaing ketat dengan 87 kontestan lain, termasuk finalis favorit asal AS Nia Sanchez yang kemudian dinobatkan sebagai runner-up pertama Miss Universe 2014.
Kemenangan Vega tersebut juga mengukuhkan posisi Amerika Latin dalam pentas kontes kecantikan dunia.
Setelah dinobatkan sebagai juara Miss Universe 2014, Vega menyatakan bahwa negaranya kini telah menjadi panutan bagi seluruh dunia.
\"Kami adalah bangsa yang tekun. Meskipun ada rintangan, kami terus berjuang untuk menggapai cita-cita. Setelah bertahun-tahun mengalami berbagai kesulitan, kami akhirnya mampu menjadi pemimpin di berbagai pentas dunia,\" ucap Vega dengan bangga seperti yang dilansir di kantor berita AFP kemarin.
Juri menegaskan bahwa Vega telah meraih skor tertinggi, yakni 9,9, dalam setiap presentasi kontes Miss Universe yang diadakan di Miami, AS, itu. Mahasiswi bisnis asal Barranquilla, Kolombia, tersebut merupakan cucu musikus legendaris Gaston Vega.
Aura kecantikan Vega juga diturunkan Miss Atlantico 1953 Elvira Castillo yang merupakan neneknya.
Selain Nia Sanchez, Vega menyisihkan tiga finalis lain yang masuk dalam lima besar finalis Miss Universe 2014. Mereka adalah finalis asal Belanda Yasmin Verheijen, Diana Harkusha (Ukraina), dan Kaci Fennell (Jamaika).
Pada malam grand final kemarin, Ukraina terpilih sebagai runner-up kedua, Belanda menjadi runner-up ketiga, sedangkan Jamaika runner-up keempat. (dod/c9/kim)