Kanedi dan Helmi Berdamai

Kanedi dan Helmi Berdamai

\"RIO-HELMIBENGKULU, BE - Setelah memutuskan untuk tidak menggugat di Mahkamah Konstitusi (MK), calon incumbent H Ahmad Kanedi SH, MH  dan calon walikota terpilih H Helmi Hasan SE, bertemu di rumah mantan Wakil Walikota H Edison  Simbolon.  Pertemuan yang difasilitasi Edison Simbolon itu juga dihadiri oleh sesepuh Partai Demokrat Bustami TH, Sekretaris Pemenangan Kanedi-Dani Miftahul Jasim, tim Pemenangan Helmi-Linda, Zulkarnain Kaka Jodo. Pertemuan pada malam tahun baru tersebut sangat menarik perhatian.

Sebab kedua kandidat selama ini paling sengit dalam Pilwakot, baik sejak putaran pertama dan kedua. Saling serang kedua kandidat terus menghiasi media massa selama musim Pilwakot, hingga suasana dan hubungan sangat panas. Namun, setelah KPU Kota menetapkan kemenangan Helmi-Linda , pasangan Kanedi- Dani menerima dengan legowo dan kedua belah pihak pun berdamai.  Ini dibuktikan dengan tidak menggugat di MK dan pertemuan malam tahun baru tersebut.

Mantan Wakil Walikota Edhison Simbolon  yang menfasilitasi pertemuan tersebut mengatakan, bahwa pemerintahan Kanedi-Edison selama 5 tahun lalu didukung oleh PAN. Sedangkan, Helmi Hasan adalah kader PAN, dan Ahmad Kanedi adalah pendiri PAN. \"Sedangkan saya sendiri pernah 2 kali didukung oleh PAN, maju dalam Pilkada,\" kata Edison.

Ia mengatakan, selaku mantan wakil walikota dan walikota, pihaknya menitipkan Kota Bengkulu  kepada Helmi dan Linda. Dengan harapan, Kota Bengkulu lebih maju dan lebih baik ke depan. \"Saya akan mendukung beliau (Helmi-Linda) hingga 5 tahun kedepan, untuk  melakukan pembangunan di Kota Bengkulu,\" ujarnya.

Sedangkan calon walikota terpilih H Helmi Hasan  mengatakan secara langsung kepada Kanedi menyampaikan permohonan maaf apabila selama proses Pilwakot adalah kesalahan yang dia  perbuat. \"Mohon maaf sebesar-besarnya kepada Bang Ken dan keluarga besar, serta pendukungnya. Dan keluarga besar Kang Dani (Dani Hamdani), apabila ada salah ucap, dan kesalahan lainnya selama masa Pemilukada,\" katanya.

Ia mengaku menerima estafet kepemimpinan dari Kanedi-Edison dan siap melakukan pembangunan di Kota Bengkulu. Ke depan, berharap dapat selalu berkomunikasi dengan mantan walikota dan wakil walikota, dalam memberikan masukan dan saran untuk membangun Kota Bengkulu.  \"Saya berharap setiap bulannya terus (bertemu) seperti ini,\" ujarnya.

Menurut Helmi, pembangunan yang sudah baik akan terus dilanjutkan, sedangkan yang kurang akan diperbaiki. Ia tidak akan melupakan jasa-jasa walikota dan wakil walikota lama, yang telah berbuat untuk membangun Kota Bengkulu. \"Jas merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah,\" katanya.

Senada diungkapkan Ahmad Kanedi, jika pertemuannya dengan Helmi Hasan di rumah Edison Simbolon tersebut adalah pertemuan anak bangsa, dalam konteks kebersamaan. Dalam konteks Pilwakot, ia mengatakan sudah menyatakan tidak akan menggugat ke MK, dan menerima keputusan KPU Kota Bengkulu yang memutuskan pasangan Helmi-Linda peraih suara terbanyak. \"Dengan demikian kami berharap Kota Bengkulu harus lebih maju dan lebih baik untuk kepentingan bersama,\" katanya.

Dalam rangka momen tahun baru Kanedi berharap kepada masyarakat  untuk melupakan kenangan tahun 2012, dan menyambut tahun baru 2013 dengan momen kebersamaan. \"Kita doakan agar Kota Bengkulu terus maju bersama,\" katanya. Ia mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang telah  mendukung dirinya selama 5  tahun memimpin Kota Bengkulu. \"Mari kita songsong kedepan agar Kota Bengkulu lebih  baik,\" ujarnya. Minta 3 Pilar Dilanjutkan Sebelumnya juga Bang Ken saat diwawancari koran ini  berpesan agar Helmi-Linda melanjutkan program 3 pilar utama pembangunan di Kota Bengkulu.

\"Sangat disayangkan bila program 3 pilar itu dihentikan, karena dampak dan manfaatnya sangat besar bagi masyarakat kota Bengkulu,\" kata Bang Ken. Tiga pilar pembangunan tersebut, yakni Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi Kerakyatan.

Khusus untuk pendidikan, pada saat ia menjabat sebagai Walikota sudah banyak anak-anak pintar dari keluarga yang tidak mampu mendapatkan pendidikan gratis hingga ke Perguruan Tinggi yang dikemas dalam program grebek anak pintar. \"Saya rasa program ini cukup membantu anak-anak  pintar namun keluarganya kurang mampu, harapan saya program ini dilanjutkan agar jumlah anak pintar dari keluarga kurang mampu dapat mengenyam pendidikan yang lebih tinggi menjadi bertambah, guna menyongsong masa depan yang lebih baik,\" sampainya.

Selama ia menjabat, program ini disalah artikan oleh masyarakat. Pendidikan gratis bukan berarti gratis secara keseluruhan, namun gratis bagi anak-anak pintar yang berasal dari keluarga kurang mampu yang dibuktikan dengan mendapatkan piagam dari Walikota Bengkulu.

Sama halnya dengan kesehatan gratis. Ia mengaku ada beberapa program dalam kesehatan gratis tersebut, seperti jemput sehat warga, Jamkeskot dan Jampersal.

Menurutnya, program itu sangat bermanfaat dan sangat dinantikan oleh warga kota Bengkulu, mengingat sebagian besar warga kota masih menginginkan adanya program kesehatan gratis tersebut. \"Selama ini program itu sudah berjalan, dan mudah-mudahan Walikota yang baru dapat melanjutkannya agar warga kota selalu sehat sehingga dapat menjalankan aktifitasnya dengan baik,\" ujarnya. Fokus jadi Dosen, Setelah menyatakan batal menggugat ke Mahkamah Konstitusi terkait hasil Pilwakot putaran II lalu, mantan Walikota Bengkulu H Ahmad Kanedi SH MH mengatakan akan menjadi masyarakat biasa. Dan untuk mengisi hari-harinya, ia akan kembali menjadi dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bengkulu.

\"Saya akan kembali ke profesi menjadi seorang dosen, dan dalam waktu dekat saya akan melaporkan ke STIA karena 10 tahun terakhirnya ini saya menjadi dosen non aktif,\" kata Bang Ken, kemarin.

Selain menjadi dosen, pria alumni S2 Hukum Unib ini juga berencana menjadi inisiator merubah STIA menjadi Unversitas Fatmawati Bengkulu. Hal ini dilakukan  untuk mengenang jasa Fatmawati sebagai pahlawan negara dari bumi Raflesia, Bengkulu. \"Sebelumnya saya sudah pernah membicarakan hal ini kepada pihak STIA, dan dalam waktu dekat saya akan memimpin rapat untuk mematangkan rencana pengalihan STIA menjadi Universitas Fatmawati tersebut,\" ungkapnya.

Selain akan aktif menjadi seorang pendidik, ia juga berencana kembali ke dunia advokasi yang telah digelutinya jauh sebelum menjadi Wakil Walikota pada 2002 lalu.

\"Ya disela-sela menjalankan profesi sebagai dosen, saya juga akan kembali ke menjadi penasihat hukum bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan hukum,\" tukasnya. Dani Kembali ke PNS Sementara itu, ustad mantan calon Wakil Walikota H Dani Hamdani MPd mengatakan ia akan fokus menjalani tugas sebagai PNS  di Dinas Pendidikan Kota Bengkulu. Namun bila ada tawaran dari Walikota terpilih untuk menjabat di jabatan tertentu, ia pun menyatakan kesiapannya. \"Prinsipnya PNS siap menerima perintah atau tugas dari atasannya atau kepala daerah,\" ujarnya. Disamping menjalani tugasnya sebagai staf di Dispendik, ia juga akan memfokuskan diri pada Yayasan Al-Fida\' yang dimilikinya dan aktif menjalani profesi sebagai ustad kondang di kota Bengkulu.

\"Saya akan kembali ke rutinitas saya, seperti  bekerja, berdakwah dan menjalani rutinitas di Yayasan,\" bebernya. Menurutnya, tidak ada yang perlu disesali ketika gagal menggapai sebuah harapan. Karena semua sudah diatur oleh Allah, manusia hanya menjalaninya saja.

\"Mungkin ini jalan terbaik bagi saya, dan saya tetap bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada saya,\" ucapnya. Disisi lain, penceramah terkenal ini juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada masyarakat kota Bengkulu, terutama kepada 70 ribu lebih masyarakat yang sudah memberikan dukungannya kepadanya pada putaran II llau. Ia berharap dukungan tersebut dicatat sebagai amal kebaikan dan bernilai pahala disisi Allah SWT.

\"Saya berterimakasih kepada masyarakat yang telah mendukung kami, dan mudah-mudahan dukungan ini menjadi amal saleh dan bernilai pahala,\" tutupnya.(100/400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: