Pasangan Mahasiswa Digerebek

Pasangan Mahasiswa Digerebek

GADING CEMPAKA, BE - Dipicu keresahan dan kecurigaan warga terhadap dua oknum mahasiswa salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Kota Bengkulu yang didugfa sering berbuat asusila. Kemarin, sekitar pukul 10.00 WIB warga Perumahan Gedang Permai di Jalan Pengeran Natadirja XVI, belakang SDN 20 menggerebek pasangan mahasiswa. Pasangan pria berinisial Fr (23) saat ini sedang menempuh kuliah semester lima. Sementara teman wanitanya berinisial Dn (22), sedang menempuh kuliah semester tiga di jurusan kesehatan.

Kedua pasangan ini dipergoki warga sedang berduaan disalah satu pojok rumah milik orangtua mahasiswa tersebut. Sebelum digerebek, warga sudah mengintai kedua oknum mahasiswa itu.

Menurut penuturan Endang, salah seorang warga yang ikut dalam penggerebekkan, kedua pasangan ini ditangkap dalam kondisi pakaian lengkap. Namun karena keadaan rumah kosong, warga tetap menduga mereka telah berbuat yang melanggar adat dan norma masyakat. \"Apalagi mobil Fr terparkir sejak tadi malam,\" kata Endang.

Dari kabar yang beredar diperoleh keterangan, kisah kasih mereka sudah terjalin sejak awal perkuliahan dan berlanjut hingga saat ini. Endang pun menegaskan bahwa keberadaan mereka yang hanya berdua didalam rumah tidak hanya terjadi sekali ini saja. Hal itu membuat kecurigaan warga memuncak dan akhirnya menggelandang mereka ke Ketua RT. Kasus ini pun akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak dilaporkan ke polisi.

Ketua RT 14 Kelurahan Jalan Gedang, Relison SE, kepada wartawan BE menuturkan, setelah kejadian ia bersama warga memanggil orang tua Fr agar bersedia menikahkan kedua mahasiswa itu. Namun orang tua Fr menolak dengan alasan anaknya masih harus melanjutkan kuliahnya. Sementara orang tua Dn, sebagai pemilik rental mobil, sering berada diluar kota. \"Kami menghubungi orang tua Dn. Namun mereka saat ini sedang berada di Riau,\" ujarnya.

Ketua RT bersama warga kemudian bersepakat  memberikan sanksi berupa cuci kampung pada kedua pasangan bukan muhrim itu. Keputusannya diambil pada hari Sabtu esok bersama Dewan Adat setempat. Dua sejoli ini sekitar pukul 12.00 WIB akhirnya dilepaskan. \"Sebelum dilepaskan, kami meminta pernyataan dari keduanya agar tidak mengulangi perbuatan yang tidak senonoh tersebut. Kepada warga, mereka mengaku menyesali perbuatannya dan berjanji tidak mengulanginya lagi,\" tutup Relison. (cw1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: