Penderita Tumor Ganas Butuh Bantuan

Penderita Tumor Ganas Butuh Bantuan

Bupati Hanya Bantu Rp 200 Ribu \"2\" Kiranti (13), putri keempat dari pasangan Rahmat (40) dan Halifah (38) warga Desa Lemeu Kecamatan Uram Jaya dari kalangan keluarga miskin. Ia saat ini menderita penyakit tumor ganas atau Tumor Abdomen. Penyakit tumor ganas yang bersarang diperut telah menggerogoti tubuhnya, bahkan saat ini kondisi Kiranti semakin kurus dengan perut yang terus mengempis tanpa daging, hanya tinggal tulang yang berlapis kulit. Mirisnya lagi orang tua Kiranti tak memiliki uang untuk mengobati penyakit anaknya ini. Terlebih Kiranti harus menjalani operasi di rumah sakit Jakarta. Kiranti yang sangat membutuhkan uluran tangan saat ini belum mendapat sentuhan dari para darmawan. Bahkan orang nomor 1 di Kabupaten Lebong Rosjonysh hanya memberikan uang Rp 200 ribu saja sebagai tanda dermanya terhadap Kiranti. Bagaimana Derita Kiranti tersebut? Berikut Laporannya : ================== Dwi Nopiyanto, Lebong ================== Rasa sakit yang teramat terlihat dari raut wajah remaja yang seharusnya duduk dibangku SMP tersebut saat wartawan BE mendatangi rumahnya yang hanya berupa gubuk berukuran 4x6 meter di Desa Lemeu Kecamatan Uram Jaya Kabupaten Lebong Rabu (21/1) kemarin. Tampak sang Ibu Halifah begitusetia dan tabah mengurus putri keempatnya tersebut dengan penuh kelembutan dan kesabaran. Kondisi keluarga yang miskin dan keuangan yang minim membuat keluarga Rahmat tak mampu memberikan pengobatan medis terhadap Kiranti. Bahkan sebelum kondisinya bertambah parah seperti saat ini, kedua orang tua, saudara dan Kepala Desa membawa Kiranti ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lebong. Namun dengan keterbatasan tenaga medis dan peralatan, Kiranti dirujuk ke RSUD M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan penanganan intensif. Setelah dibawa ke RSUD M Yunus, tim dokter dari RSUD M Yunus pun tidak sanggup mengobati penyakt gadis malang tersebut dan meminta pasiennya untuk dirujuk ke Rumah Sakit Umum Jakarta atau Palembang. Namun, akibat keterbatasan dana kedua orang tua Kiranti tak sanggup untuk membawa anaknya tersebut ke Rumah Sakit Palembang ataupun Jakarta. \"Jangankan untuk ke Jakarta, untuk makan sehari-hari saja kami sulit. Saya hanya bekerja sebagai buruh penyadap pohon Karet milik orang lain dan hanya mendapatkan upah sekitar Rp 45 ribu per 15 hari,\" ucap Rahmad dengan nada sedih. Diceritakan Rahmad, dirinya tak putus asa berusaha agar putrinya tersebut sehat. Bahkan, dirnya sempat diajak Kepala Desa untuk menemui Bupati Lebong H Rosjonsyah SIP MSi dengan maksud memohon bantuan biaya pengobatan anaknya tersebut. \'\'Alhamdulillah dari Bupati Lebong, Kiranti mendapatkan bantuan biaya pengobatan sebesar Rp 200 ribu. Sampai saat ini saya tetap berusaha agar anak saya sehat, kami juga sangat memohon adanya bantuan dari Pemerintah. Mudah-mudahan anak saya bisa sehat kembali,\" harapnya. Halifah pun menceritakan awal mula penyakit yang dialami Kiranti terjadi setelah Kiranti menjadi korban pemerkosaan guru ngajinya sekitar 7 bulan lalu. Dengan nada sedih dan mata berkaca-kaca, ibu Kiranti mengatakan bahwa sebelum kejadian tersebut Kiranti merupakan bocah periang dan sehat. \"Setelah kejadian itulah perutnya mulai mengeras dan membesar sampai seperti sekarang. Hampir setiap malam dia (Kiranti,red) tidak bisa tidur. Karena kalau dirinya berbaring maka akan sesak nafas. Selain itu, dia juga tidak mau memakai baju dan celana dikarenakan dirinya merasakan panas di sekujur tubuhnya. Saya tidak tahu harus bagaimana lagi,\" ucap Halifah sembari mengusap air mata. Kepala Desa Lemeu Kecamatan Uram Jaya, Rapani yang ikut menjenguk kondisi Kiranti bersama BE kemarin menjelaskan telah berusaha maksimal untuk membatu warganya tersebut. Bahkan untuk berangkat ke RSUD M Yunus saat itu dengan biaya sumbangan dari warga. Namun demikian, sumbangan tersebut masih memiliki keterbatasan dalam hal pengobatan Kiranti. \"Kami juga telah membuat proposal bantuan ke DPPKAD dan dibantu 1 juta. Kemudian ada juga bantuan dari masyarakat, tapi karena harus dirujuk ke Palembang atau Jakarta biaya tersebut tentunya sangat terbatas. Mudah-mudahan setelah ini ada dermawan yang mau membantu pengobatan Kiranti ini,\" harap Kepala Desa.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: