Pencari Batu Tewas Tertimpa Pohon
BENTENG, BE - Seorang warga pencari batu giling tewas ditempat kerjanya, setelah ditimpa pohon besar yang secara tiba-tiba ambruk dari atas tebing. Korban bernama Ibnu Hajar (52) warga Desa Tanjung Heran Kecamatan Taba Penanjung Bengkulu Tengah. Korban tewas dilokasi kejadian, setelah batang kayu mengenai kepala dan kakinya. Peristiwa tragis itu terjadi kemarin siang (11/1) sekitar pukul 13.00 WIB, di kawasan hutan lindung pinggiran sungai Air Putih desa setempat. Kronologis kejadian bermula ketika korban bersama tiga orang rekannya yakni Samsi (35), Amirudin (48) dan Santi (42) pergi ke tempat kejadian, guna mencari batu giling untuk dijual di desanya. Mereka pergi ke lokasi dari pagi, dan saat siang hari mereka sudah menyelesaikan sekitar 3 buah batu giling. Lalu mereka beristrihat siang untuk makan. Setelah itu, mereka melanjutkan pekerjaan pembuatan batu giling dengan cara memahat. Secara tiba-tiba, sebuah pohon besar yang berada diatas tebing tempat pembuatan batu giling tersebut roboh, dan mengenai korban. \"Tadi mang Ibnu sempat teriak lari karena pohon tumbang, tapi dia yang tidak dapat menghindar dan tertimpa pohon,\" ungkap Samsi, rekan korban. Samsi menuturkan, kejadian pohon tumbang itu terjadi secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya. Padahal kondisi angin saat kejadian tidak terlalu kencang. \"Anginnya tidak terlalu kencang, tapi pohonnya berbunyi krak-krak, dan korban mengatakan lari saat itu pohon langsung tumbang,\" ujar Samsi. Diceritakan Samsi, saat itu dirinya berhasil menghindar sehingga tidak ditimpa poho, Ia kemudian langsung berlari menuju desa untuk meminta pertolongan warga. \"Saya langsung menuju desa. Sampai seberang sungai dikebun pak kades ada warga, saya langsung minta tolong,\" katanya. Setelah warga datang dilokasi korban Ibnu Hajar sudah meninggal ditempat. Sedangkan Amirudin dalam kondisi sadar namun terus mengeluarkan darah. Warga bersama-sama membuat tandu untuk membawa keduanya menuju pedesaan. Sampainya di desa, jenazah korban Ibnu Hajar langsung disemayamkan di rumah duka. Sedangkan Amirudin yang mengalami patah kaki kanan dan luka dipinggang, langsung dilarikan ke RSUD Benteng. Dalam kejadian naas tersebut, Samsi mengalami luka lecat dan kaki kirinya terkili. Korban Amirudin yang dirawat intensif di IGD tak dapat memberikan keterangan, karena terus menerus mengerang kesakitan saat mendapatkan perawatan. Sementara itu, KSPK 3 Polsek Taba Penanjung Bripka M Farizal S SH yang berada di rumah duka, membenarkan kejadian pohon tumbang yang menelan korban jiwa itu. Namun belum dapat dipastikan apakah pohon tumbang tersebut dikarenakan angin kecang, atau ketiga korban tengah beraktifitas menebang pohon. \"Kalau dari penuturan mereka pohonnya tumbang bukan karena ditebang. Para korban ini sedang mencari batu disana,\" ungkap Farizal. Farizal menuturkan belum ada alat bukti yang diamankan jajaranya terkait kejadian tersebut, meskipun lokasi kejadian masuk diwilayah kawasan hutan lindung. Namun pihaknya belum dapat menyimpulkan penyebab dari kejadian hingga menelan korban jiwa tersebut. \"Kita masih melakukan penyelidikan, jika nanti ini benar-benar musibah kita akan kembalikan kepada pihak keluarga, namun jika ada pelanggaran hukum maka kita akan lanjutkan pengusutannya,\" tuturnya. (320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: