PKL Pindah ke Pagar Dewa

PKL Pindah ke Pagar Dewa

BENGKULU, BE - Upaya untuk menegakkan ketertiban umum di kawasan Pasar Tradisional Percontohan Panorama belum membuahkan hasil. Meski penertiban seringkali dilakukan, namun para pedagang kaki lima (PKL) dari berbagai daerah tetap berjualan di sebagian besar ruas jalan pasar terluas di Bengkulu tersebut. \"Persoalannya kompleks. Kadang ada yang berjualan di luar karena dagangannya di dalam tidak habis. Kami sudah mendata, ada sekitar 700 pedagang yang jualan sejak malam hari. Sementara yang berjualan di Subuh hari sekitar 400 pedagang. Sisanya keluar masuk,\" kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu, H Tony Elfian MSi, Minggu (4/1). Ia menuturkan, secara persuasif, ia telah mengimbau kepada para PKL Panorama untuk pindah atau hijrah ke Pasar Pagar Dewa. Di pasar ini, terdapat 600 lapak yang telah disediakan bagi para pedagang agar tetap bisa berjualan sebagaimana biasanya. \"Sejak tadi malam (3/1), puluhan pedagang sudah mulai pindah ke Pagar Dewa. Tempat disini jauh lebih representatif, aman dan nyaman ketimbang mereka berjualan di emperan Pasar Panorama. Disini para pedagang bisa membayar retribusi lebih murah, terhindar dari hujan dan panas. Masih banyak lapak yang bisa digunakan disini,\" ungkap Tony. Ia tak menampik masih adanya permasalahan tentang surat perjanjian kerjasama yang dinilai merugikan Pemerintah Kota. Diketahui, selama ini, Pasar Pagar Dewa secara de facto masih dikelola oleh Koperasi Bangun Wijaya. \"Ya, meski masih dikelola Koperasi Bangun Wijaya, kita tetap memantau seluruh aktifitas di pasar ini. Apalagi kita kan masih memiliki kantor UPTD Pasar Pagar Dewa disitu. Kalau memang belum ada kesepakatan soal kontribusi, tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat akan kita ambil alih,\" ucapnya. Sementara sejumlah pedagang masih mengajukan keberatan untuk pindah ke Pasar Pagar Dewa. Misalnya disampaikan Heniarti (36), pedagang cabai di Jalan Kedondong, Panorama. Ia beralasan, Pasar Pagar Dewa masih dalam keadaan sepi pembeli dan jauh dari kediamannya di Jalan Muhajirin Kelurahan Padang Nangka. \"Kami tidak mau direlokasi. Biar saja kami di terminal atau di jalan, asal jangan ke Pasar Pagar Dewa. Pelanggan kami sudah disini. Kalau kami disuruh pindah ke tempat yang sepi, kami khawatir nanti tidak lagi bisa mencukupi kebutuhan keluarga kami,\" ujarnya. Sebelumnya, pada hari Jum\'at (2/1), hearing lintas Komisi DPRD Kota Bengkulu bersama tim Pemerintah Kota dan sejumlah perwakilan pedagang Pasar Tradisional Percontohan Panorama menyepakati penyelesaian konflik Pasar Tradisional Percontohan Panorama ini dengan pendekatan 4 program mendesak. Pertama, pintu masuk gerbang utama Pasar Tradisional Percontohan Panorama harus bersih dari parkiran sepeda motor dan pedagang. Kedua, seluruh warung tuak dan pemukiman di terminal Panorama harus dibongkar. Ketiga, Dinas Perindustrian dan Perdagang (Disperindag) Kota Bengkulu harus melakukan pendataan ulang terhadap seluruh legalitas pedagang serta tempat berjualan pedagang di Pasar Tradisional Percontohan Panorama. Keempat, pihak UPTD Pasar Tradisional Percontohan Panorama harus menyiapkan lokasi sementara bagi para pedagang pasar tumpah. \"Kami memberikan waktu selama sepekan kepada Pemerintah Kota untuk menjalankan 4 program ini. Untuk kembali memastikan semua persoalan di pasar tersebut, lintas komisi dewan akan kembali melakukan peninjauan ke lokasi dalam waktu dekat agar masalah ini bisa lekas direalisasikan,\" kata Ketua DPRD Kota Bengkulu, Erna Sari Dewi SE. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: