Satpol PP Siap Tertibkan Prostitusi Terselubung
BENGKULU, BE - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bengkulu menegaskan masih akan terus gencar menggelar penertiban di lokasi-lokasi diduga menjadi tempat praktik prostitusi terselubung. Kepala Satpol PP Kota Bengkulu, Jahin Liha Bustami SSos, kepada BE, mengatakan, pemantauan kerapkali mereka lakukan setelah berkoordinasi dengan perangkat pemerintahan yang terkait. \"Kali ini fokus kita sedang ke pasar. Tapi setelah ini panti-panti pijat, karaoke dan semua tempat-tempat yang mencurigakan akan kita razia semua. Tentunya hal ini akan kita koordinasikan terlebih dahulu dengan camat, lurah, dan perangkat pemerintah setempat seperti RT dan RW. Bagaimana pun mereka yang tahu kondisi di lingkungannya,\" kata Jahin. Ia menjelaskan, pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada para pemilik tempat usaha yang menyediakan jasa prostitusi terselebung. Selama ini, pengawasan terus mereka lakukan terutama terhadap panti-panti pijat yang tidak memiliki izin resmi. \"Untuk menghindari terjadinya praktik pelacuran, kami sudah minta kepada para pemilik panti pijat, karaoke, dan tempat-tempat lain semacam itu agar tidak membuat suasana tempat usaha mereka terkesan tertutup. Kalau masyarakat mendapatkan laporan adanya tempat-tempat yang dihuni oleh PSK silahkan laporkan kepada kami untuk ditindak,\" tukasnya. Ia menampik bahwa Satpol PP Kota Bengkulu saat ini mengabaikan praktik prostitusi yang terjadi di Pulai Baai RT 8 Kelurahan Sumber Jaya. Ia berjanji dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan Ketua RT setempat. \"Kalau memang nanti laporan dari Ketua RT prostitusi disana sudah meresahkan, maka pasukan kita akan turun lagi untuk melakukan penertiban disana (Pulai Baai, red). Bahasanya bukan ditutup, karena pemerintah tidak pernah membuka kawasan lokalisasi. Tapi pelan-pelan kita hentikan aktifitas prostitusinya,\" ungkap Jahin. Sebelumnya, keseriusan Pemerintah Kota dalam menjalankan program Bengkuluku Relegius masih dipertanyakan. Sebab, berdasarkan laporan yang diterima oleh DPRD Kota Bengkulu, Pekerja Seks Komersil (PSK) di Kota Bengkulu masih cukup marak. Anggota Komisi III DPRD Kota Bengkulu, Rena Anggraini SP, mengatakan, protitusi tersebut tidak hanya tersentral di ekslokalisasi RT 8 Pulau Baai Kelurahan Sumber Jaya. Namun protitusi tersebut juga menyebar secara terselubung dengan kedok lulur, panti pijat, spa, karaoke, caffe, diskotik dan ragam jenis lainnya. Menurutnya, Pemerintah Kota sudah sepatutnya khawatir dengan maraknya prostitusi yang terjadi di Kota Bengkulu. Terlebih kota ini masuk sebagai 16 besar waspada HIV/Aids se Indonesia. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: