Beri Penyuluhan di Lembak
BENGKULU, BE - Tingginya angka kriminalitas perampokan di Lembak, Kabupaten Rejang Lebong disinyalir bukan disebabkan kemiskinan, melainkan hanya penyakit masyarakat yang berawal dari kenakalan remaja. Karena itu, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari Daerah Pemilihan Rejang Lebong dan Lebong, Arsop Dewana SE meminta agar aparat keamanan jangan hanya bisa menangkap dan membunuh warga diduga terlibat sebagai pelaku perampokan saja, namun juga memberikan penyuluhan atau sosialisasi kepada masyarakat. \"Rata-rata kehidupan masyarakat Lembak serba kecukupan, karena daerah Lembak adalah penghasil karet dan kopi. Karena itu saya menilai masyarakat yang terlibat dalam aksi perampokan bukan dikarenakan kelaparan atau kemiskinan,\" kata Arsop kepada BE, kemarin. Diakuinya, selama ini Pemerintah Daerah Kabupaten Rejang Lebong sendiri sudah sering memberikan pengertian kepada masyarakat agar tidak lagi merampok, namun usaha itu belum membuahkan hasil. Sehingga perlu bantuan dari aparat keamanan, baik dari kepolisian maupun TNI untuk menyadarkan masyarakat tersebut. \"Bupati RL Pak Suherman sudah sering mengajak masyarakat untuk menjaga keamanan, karena Lembak akan dicap sebagai daerah yang paling tidak aman jika aksi perampokan terus berlangsung,\" sampainya. Arsop pun optimis masalah itu bisa dikurangi jika polisi dan TNI langsung turun menemui masyarakat dan memberikan pengertian dengan cara yang halus. Karena masyarakat Lembak juga manusia biasa yang bisa menerima kebenaran. \"Saya yakin, kalau polisi atau anggota TNI turun ke tengah-tengah masyarakat memberikan penyuluhan dan mengajak masyarakat untuk menjaga keamanan, maka masyarakat akan sadar karena mereka juga memiliki hati nurani dan bisa berpikir sehat. Selama ini saya akui memang pendekatan persuasif itu belum gencar dilakukan aparat,\" ungkapnya. Selain melakukan pendekatan persuasif, Politisi Hanura ini juga meminta TNI dan Polri membangun pos dan menambah anggota keamanan di sepanjang daerah yang rawan perampokan tersebut. Menurutnya, membangun pos tambahan dan menempatkan petugas disetiap pos tersebut mampu mengurangi aksi perampokan. Hal itu terbukti saat anggota TNI membangun beberapa pos ketika Binduriang memanas akhir tahun lalu. Dengan adanya pos dan petugas yang berjaga disepanjang jalan tersebut terbukti membuat perampok tidak bisa berkutik, bahkan sama sekali tidak ada perampokan. \"Sayangnya penempatan petugas di pos tersebut tidak bertahan lama, dan aksi kehajatan pun kembali marak setelah petugas mengosongkan posnya,\" pungkasnya. (400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: