Kontes Waria Meriah, MUI Menyingkir
ARGA MAKMUR, BE - Rangkaian kontes wanita pria (Waria) se-Provinsi Bengkulu di kompleks SDN 17 Arga Makmur, Bengkulu Utara (BU) kemarin (16/10) berlangsung meriah. Dimulai pukul 10.00 WIB technical meeting, pukul 14.00 WIB dilanjutkan lomba joget dangdut \"Jumlah peserta 70-an orang, tapi ini belum final. Karena masih ada peserta yang berada di jalan,\" kata Kabag Humas Pemkab BU yang juga Koordinator Kontes Waria, Kalman Damawi SSos MM. Ditambahkannya, jenis yang diperlombakan diantaranya lomba dangdut Waria, kontes Waria lalu pada malamnya dilanjutkan dengan lomba pemilihan miss dan ratu waria Provinsi Bengkulu. Pada perlombaan kontes tersebut mendatangkan 4 juri profesional di bidangnya, yaitu Yeni dari Bengkulu Utara, H Pepen dari Curup, Remon dari Kepahiang dan Nana dari Arga Makmur. Keempat juri tersebut memiliki hak mutlak menilai penampilan para Waria di atas panggung itu. \"Lomba waria ini bertujuan untuk menyemarakkan dan memeriahkan acara HUT Kota Arga Makmur serta menjalin silaturahmi,\" ujar Kalman. Menurutnya, walau bagaimanapun Waria merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang sama dengan makhluk lainnya. Para Waria juga banyak yang memiliki talenta. Jika potensi mereka tidak tersalurkan, maka sangat disayangkan. \"Untuk kedepannya kita berharap, para Waria ini bisa ikut mengisi pembangunan di Provinsi Bengkulu,\" imbuhnya. Sementara itu, Yeni salah seorang juri mengatakan, penilaian yang diberikan adalah vokal, busana, make up, keserasian dan perform di atas panggung. Sedangkan jenis lagu, terserah pada peserta lomba, yang penting lagu dangdut. Pantauan di lapangan, lomba lagu dangdut Waria kemarin disaksikan ratusan masyarakat BU. Mereka terlihat sangat mengikuti acara, tak jarang riuh tepuk tangan terdengar menggelora saat peserta tersebut usai menyanyi. Rani, salah seorang penonton mengatakan, cukup terhibur dengan penampilan para peserta lomba itu. \"Lucu dan banyak juga yang memang suaranya bagus dan merdu,\" katanya. MUI Menyingkir Sementara itu, terkait kontes Waria yang digelar ketiga kalinya di Arga Makmur tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) tak memberikan perhatian bahkan terkesan menyingkir. Padahal diketahui, setiap kali ada rencana kontes Waria di kota besar dan daerah lain, MUI biasanya mengeluarkan fatwa pelarangan. Sejak menghangat rencana kontes Waria, para pengurus inti MUI Kabupaten BU tak ada yang dapat dikonfirmasi. salah seorang pemuka ulama, Abdul Rahman Lc saat ditemui di Masjid Agung usai menyambut para jamaah haji bersamaan di tempat terpisah kontes Waria digelar, ia memilih tak berpendapat. \"Tanya sama MUI saja. Kalau kita ini orang biasa, tidak ada komentar,\" ujarnya. Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten BU hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi.(927)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: