Warem Diminta Tutup Selamanya

Warem Diminta Tutup Selamanya

\"rapat KOTA MANNA, BE – Guna menekan angka kriminalitas dan prostitusi terselubung di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) yang biasanya terjadi di warung remang-remang (warem), Mapolres BS menegaskan, warem di BS dilarang buka untuk selamanya. “Kami ingatkan kepada pemilik warem, mulai nanti malam (tadi malam, red), tidak boleh ada lagi warem yang beroperasi. Jika masih ada, akan kami bongkar paksa,” tegas Wakapolres BS, Kompol Burhanuddin, saat memimpin pertemuan dengan pemilik warem di Mapolres BS, Rabu (15/10). Menurut Burhanuddin, selain meningkatnya angka kriminalitas dan prostitusi di BS, keberadaan warem juga meresahkan warga BS. Keberatan warga itu disampaikan melalui surat atau kepala desa, bahwa mereka meminta warem dibongkar. “Warga meminta kepada kita (Polres) supaya warem di wilayah BS ini dibongkar, karena menyebabkan aksi kriminalitas, seperti pencurian, penjualan anak di bawah umur dan kriminalitas lainnya,” ujar Wakapolres. “Jadi, silakan bongkar sendiri waremnya  atau tutup, jangan beroperasi lagi. Jangan salahkan kami jika nantinya warga main hakim sendiri,” imbau Burhanuddin. Sementara itu, Kasatpol PP BS, Drs Firmansyah, menyatakan, pihaknya akan terus mengelar patroli untuk memantau aktivitas semua warem di BS. Jika masih ada yang tetap buka, maka pihaknya akan mengerahkan semua anggotanya untuk membongkar paksa warem tersebut. “Kami akan selalu awasi warem, jika  tetap membandel, jangan salahkan kami jika dibongkar paksa,” ancam Firmansyah. Dalam pertemuan kemarin ada 6 pemilik warem yang hadir, yakni Fredi, Bunda Ros, Rekwan, Yayan, Yeni dan Iwan. Mewakili teman-remannya, Rekwan yang merupakan salah satu PNS di BS mengungkapkan, pihaknya berjanji akan menghentikan kegiatan waremnya. Namun dia membantah jika selama ini keberadaan waremnyan itu menyediakan kegiatan prostitusi atau pelacuran. Dia mengaku waremnya hanya menyediakan tempat hiburan. Rekwan sempat mengusulkan mengubah waremnya itu menjadi tempat karouke, namun ditolak peserta rapat, sebab masih akan menjadi sumber maksiat. “Kalau kami mau buka usaha karouke tetap ditolak, kami minta waktu untuk membuka usaha lain, namun kami berjanji mulai nanti malam (tadi malam, red) warem kami tidak akan buka lagi,” terang Rekwan yang diamini pemilik warem lainnya.(369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: