Praktik Jual-beli Bangku Sekolah Disorot

Praktik Jual-beli Bangku Sekolah Disorot

BENGKULU, BE- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu, Drs Gianto mendapat laporan terkait adanya  praktek jual beli bangku sekolah, untuk siswa   pindahan.  Menindaklanjuti hal itu, Dikbud Kota Bengkulu telah mengumpulkan seluruh kepala sekolah SD, SMP, SMA dan SMK Negeri dan swasta se-Kota Bengkulu belum lama ini. Dalam pertemuan tersebut,  Gianto  dengan tegas  meminta seluruh kepala sekolah, tidak melakukan hal-hal yang memalukan. Ia mengancam mencopot jabatan kepala sekolah, apabila ditemukan menjalankan praktek itu. \"Ada sekolah  yang jualan kursi atau uang bangku, apa iya sekolah  seperti itu, \" kata Gianto. Menurutnya, apabila sekolah membutuhkan anggaran, semestinya sekolah itu membuat  program, dan menyampaikannya ke wali murid, melalui rapat  supaya mau menyumbang. Bukan malah meminta uang kepada siswa yang pindahan dengan berbagai alasan.  \"Ini modus sekolah  untuk mendapatkan uang, ini laporan yang setiap hari terjadi , \" ujarnya. Bukan hanya itu,  ada juga laporan yang disampaikan wali murid,  untuk siswa yang akan pindah harus membayar stempel sekolah. Tindakan seperti itu dinilai memalukan lembaga pendidikan. \"Jangan di jual-jual ini- itu ya, malu. Kami sangat kecewa, jika ini  bapak ibu lakukan, \" pintanya. Tak hanya  di sekolah, Giantopun menegaskan, jika ada staf Dikbud yang meminta uang untuk stempel  mutasi, silahkan dilaporkan kepadanya. Prektik seperti itu harus dihilangkan. \"Ini untuk pembenahan, dan kita perlu bersama-sama   mewujudknya, dan itu  dilakukan  dari bawah,\" terangnya. Gianto menegaskan,   ia sengaja mengumpulkan seluruh kepala sekolah selain untuk memberikan pembinaan. Sekaligus meminta kepada sekolah  mendukung program walikota melalui Delapan Tekad Bengkuluku. Sementara itu, Kepala SMAN 9, Pauri  sangat mendukung upaya yang dilakukan Kadis Dikbud.  Sekolah yang melakukan pungutan itu, semestinya bukan hanya dibina secara umum, sebaiknya dipanggil.\"Ini akan lebih efektif, dibanding  dibina secara umum, dan pelakunya tidak diketahui,\" kata Pauri. (247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: