Jaga Toleransi Perbedaan Idul Adha
BENGKULU, BE - Penetapan hari raya Idul Adha oleh pemerintah tidak dipatuhi seluruh ummat Islam di Indonesia. Ormas Muhammadiyah, bahkan sudah terlebih dahulu menetapkan Idul Adha jatuh pada hari Sabtu (4/10). Sedangkan pemerintah, melalui sidang Isbat, memutuskan pelaksanaan hari raya Idul Adha 1435 H jatuh pada hari Minggu, tanggal 5 Oktober 2014. Akibatnya terjadi perbedaan di masyarakat. Bahkan sejak pelaksanaan puasa Arafah (9 Dzulhijjah), dimana sebagian sudah melaksanakannya kemarin. Meski terjadi perbedaan, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, H Suardi Abbas, SH MH melalui Kabid Haji dan Umroh, Drs H Zahdi Taher MHi, mengimbau agar masyarakat jangan terpecah. Zahdi meminta agar warga mengambil hikmah dalam perbedaan perayaan hari Idul Adha tahun ini. Dia mengimbau kepada masyarakat supaya perbedaan ini tidak menciptakan pengkotak-kotakan, dan mengimbau melaksanakan puasa Arafah dan salat Idul Adha sesuai dengan keyakinannya. \'\'Saya mengimbau kepada seluruh umat untuk tetap memegang teguh ukhuwah Islamiah, toleransi beragama, dan tetap saling menghormati keyakinan dalam perbedaan Idul Adha, sehingga kekhusyukan ibadah pada bulan Dzulhijjah tetap terjaga. Yang tidak kalah pentingnya adalah masyarakat harus mengambil hikmah di balik perayaan Idul Adha seperti pelaksanaan haji dan peristiwa yang telah dilalui Nabi Ibrahim bersama anaknya Nabi Ismail tentang berkurban,\'\' tandasnya. (247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: