Siswa SMAN 5 Kaur Kesurupan Massal
BINTUHAN, BE - Kesurupan massal menimpa SMAN 5 Maje yang terletak di Desa Suka Menanti, Maje, Kaur, kemarin (22/9). Akibatnya sekitar 15 siswa yang sebagian besar kelas 1, 2 dan 3 berjatuhan mengamuk lantaran kesurupan. Atas kondisi tersebut, pihak SMAN 5 Maje mengambil kebijakan memulangkan semua siswanya lebih awal. “Tadi saat pengibaran upacara bendera, tiba-tiba tali bendera itu putus dan ada salah satu siswa langsung kesurupan dan menyusul siswa lain,” kata Asmawi MPd, guru SMAN 5 Maje saat ditemui BE, kemarin. Asmawi mengatakan, belum jelas apa yang menyebabkan terjadinya kesurupan massal ini. Namun berdasarkan informasi diperoleh, konon peristiwa itu terjadi akibat kemarahan makhluk halus penghuni sekolah karena pohon tempatnya bersemayam selama ini dirusak. “Sepanjang sekolah ini berdiri baru kali inilah siswa mengalami kesurupan, mungkin saja mahluk halus yang merasa terganggu oleh salah satu siswi SMAN 5 Maje ini,” ujarnya. Data yang berhasil dihimpun BE, insiden kesurupan massal tersebut sekitar pukul 07.30 WIB. Berawal siswa dan dewan guru melaksanakan upacara bendera seperti biasanya. Namun di tengah berjalannya upacara, tiba-tiba tali bendera yang dikebarkan siswa itu putus, saat itulah seorang siswi terjatuh dan menangis histeris. Rekan-rekannya langsung memberi pertolongan membawanya ke dalam kantor sekolah. Akan tetapi, saat melakukan evakuasi tersebut kesurupan tiba-tiba meluas. Disusul seorang siswi lainnya, dan akhirnya satu persatu korban yang sebagian besar siswi ikut kesurupan. Bila dihitung menurut saksi mata, totalnya lebih dari 15 siswa. Akibat kejadian tersebut, membuat kegiatan upacara bendera yang biasa digelar setiap Senin di sekolah itu dihentikan. Proses evakuasi kesurupan melibatkan paranormal, wali murid terdekat dan sejumlah tokoh masyarakat. Termasuk para perangkat agama di Kecamatan Maje dan Polsek guna, membantu menyadarkan para siswa yang keserupan itu. Sementara Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 5 Maje, Rusni Aprita SPd mengaku, kemungkinan kesurupan juga karena ada siswa yang ikut kemah pada hari Minggu berbuat yang tidak baik. “Sebelum kesurupan itu memang waktu hari Minggu itu para siswa ini mengikuti kemah di sekitar Kecamatan Maje, mungkin penyebabnya kesurupan itu,” kata Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 5 Maje, Rusni Aprita SPd kemarin. Rusni mengatakan, pihaknya tidak dapat memastikan kebenaran terkait adanya anggapan kesurupan itu lantaran makhluk halus yang marah, atau karena sebab lainnya. Rusni bersama dewan guru lebih kepada upaya mencari solusi agar peristiwa serupa tidak terulang. Diakuinya, peristiwa kesurupan di sekolah tersebut untuk kali pertama terjadi. “Terkait dengan penyebabnya karena ditebangnya pohon lingkungan sekolah ini. Tapi kami tak dapat memastikan apakah terkait ditebangnya pohon itu atau sebab lainnya. Yang pasti ke depan, haus ada perbaikan spriritual keluarga besar sekolah ini, lebih mendekatkan diri lagi kepada Allas SWT, itu yang paling ampuh dalam membentengi diri,” terangnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kaur, Ir Sudoto MPd melalui Kabid Dikdas, Jarnawi SPd mengatakan, sekolah meliburkan kegiatan belajar mengajar sampai kondisi normal. Namun dia berharap kejadian serupa tidak kembali terulang. \"Kita minta agar sekolah mengganti pelajaran di lain waktu. Kita berikan kebebasan mengatur jam belajar. Kita sarankan kepada orang tua siswa yang mengalami kesurupan agar membawa anaknya pulang ke rumah masing-masing untuk pemulihan dan dibolehkan masuk lagi ke sekolah,” jelasnya.(618)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: