Pengamanan Soal UN 2013 Lebih Diperketat

Pengamanan Soal UN 2013 Lebih Diperketat

\"unPengamanan naskah soal ujian nasional (UN) pada tahun ajaran 2013 oleh tim pengawasan akan lebih diperketat mulai dari pencetakan, penyimpanan, hingga distribusi ke sekolah-sekolah. \"Kalau sebelumnya naskah soal UN disimpan di Polsek sebelum didistribusikan ke sekolah-sekolah dan kita yang menjaga polisi, sekarang kita yang menentukan tempat penyimpanan dan polisi yang mengamankan,\" kata Rektor Universitas Mataram (Unram) Prof H Sunarpi PhD di Mataram, Minggu (23/12). Ia mengatakan, ini merupakan bagian dari proses pengamanan naskah soal UN yang harus dilakukan secara ketat di semua titik rawan guna mencegah terjadinya kebocoran. Pengamanan naskah soal UN 2013 harus dilakukan sampai ke ruangan tempat berlangsungnya ujian, dan ini merupakan tanggung jawab peguruan tinggi. Dalam kaitan itu, katanya, rektor akan menandatangani pakta integritas dengan Badan Sandar Nasional Pendidikan (BSNP) yang dilanjutkan dengan pembentukan tim kerja UN tingkat provinsi terkait dengan pengawasan bahan ujian di percetakan. \"Tim bertugas mengamankan soal-soal dalam proses pencetakan. Apa pun yang terjadi dalam proses pencetakan soal UN merupakan tanggung jawab kami yang jumlahnya 20 paket soal untuk setiap ruangan tempat berlangsungnya ujian,\" ujarnya. Menurut Sunarpi, pengamanan juga dilakukan pada saat penarikan lembar jawaban ke univeritas dan selama dilakukan proses pemindaian dan mengirim hasilnya, terakhir membuat laporan tentang proses pelaksanaan UN tersebut. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Barat Lalu Syafi’i mengatakan, soal UN SMA/MA SMK pada tahun ajaran 2013 telah ditetapkan sebanyak 20 paket yang masing-masing peserta soalnya tidak sama, sementara pada tahun sebelumnya hanya lima paket. \"Soal ujian di masing-masing ruangan ujian berbeda, atau setiap peserta akan mendapatkan isi teks soal berbeda dengan yang lainnya. Sementara kriteria kelulusan pada UN sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni 60 persen hasil UN dan 40 persen ujian sekolah,\" katanya. Ia mengatakan yang berbeda adalah jika pada 2012 ujian kesetaraan regulasinya sama, maka pada 2013 baik regulasi maupun prosedur operasional standar (POS) sama dengan UN. Dia mengatakan, pada 2013 keterlibatan perguruan tinggi pada pelaksanaan UN tersebut lebih luas, mulai dari persiapan, penyiapan pengawas, pengumuman dan pembuatan laporan.(kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: