Protes Jalan Rusak Meluas

Protes  Jalan Rusak  Meluas

\"RIO-WARGA BENGKULU, BE - Setelah puluhan warga yang berada di Kecamatan Selebar dan Kampung Melayu  mengeluhkan jalan rusak dan mengancam pengguna jalan, aksi protes juga disampaikan warga  yang berada di sepanjang Jalan Budi Utomo  RT 4 dan RT  5, Kelurahan Beringin Raya, Kota Bengkulu. Sedikitnyta 500 meter jalan di kawasan itu telah berlubang dan saat musim hujan licin dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.   Warga setempat menilai ada diskriminasi terhadap pembangunan jalan.   Pasalnya sejumlah ruas jalan lingkungan dan jalan penghubung di dalam Kota Bengkulu, sebagian besar telah dihotmik. Sedangkan  perbaikan jalan di kawasan ini  tidak ada tanda-tanda adanya projek jalan.   Hal inilah yang menjadi pertanyaan sejumlah warga disekitar kawasan itu.  Keluhan jalan rusak  itupun diakui ketua  RT 5, Yunita.   Menurutnya sudah kerap warga protes ke rumahnya,  meminta agar usulan perbaikan jalan dilakukan di kawasan itu. Dijelaskannya,  pembangunan  Jalan Budi Utomo dilakukan sejak zaman kepemimpinan  H Chalik Effendi pada saat itu sekitar tahun 2006, bersamaan berjalannya waktu jalan inipun saat ini kondisinya sudah buruk, mengelupas dan sebagian tidak dapat dilalui kendaraan roda empat. \"Di kawasan ini ada dua gang yakni Gang Budi Utomo 3 dan 4, kesemuanya memiliki jalan tembus pada  jalan raya\" katanya. Kondisi jalan tiap hari  kian parah. Pun begitu, Yunita mengaku setiap tahun telah mengajukan pengusulan perbaikan jalan baik saat Musrenbang  secara langsung maupun melalui usulan tulisan   ke Dinas Pekerjaan Umum (PU), dan usulan terakhir dilakukan pada Juni 2014 lalu. \" Hasilnya hingga saat ini belum ada kejelasan,\" tuturnya. Yunita mengaku sudah capek dengan pembuatan proposal usulan perbaikan jalan tersebut, saking kerapnya mengusulkan  pembangunan jalan tersebut, namun tidak ada tindak lanjutnya hingga saat ini. \"Sudah capek ngusulkan, dapat juga tidak, padahal tempat lain sudah dibangun, sedangkan kita tidak  pernah direalisasikan, \" keluh Yunita seraya menambahkan, di lokasi ini sedikitnya dihuni 20 KK. Untuk itu ia mengharapkan pemerintah  dapat memperhatikan warga yang berada di kawasan perbatasan ini.  \"Kami sangat meminta perhatian pemerintah,  karena jalan ini sudah sangat parah,\" pintanya. (247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: