Warga Keluhkan Air PDAM Macet
BENGKULU, BE - Sejumlah warga di Kelurahan Rawa Makmur Permai mengeluhkan terhentinya pasokan air PDAM Tirta Dharma Kota Bengkulu ke rumah mereka. Disampaikan Yusnidar (34), warga RT 5, terhentinya aliran air PDAM ke rumah mereka sudah terjadi sejak Jum\'at (28/8) yang lalu. Masalah ini praktis membuat aktivitas ibu 2 anak ini terganggu. \"Saya terpaksa sejak kemarin meminta air kepada tetangga yang punya sumur. Padahal selama ini sudah jarang mati. Kalau ibu rumah tangga seperti saya mungkin tidak terlalu masalah. Tapi kasihan bapak yang kerja dan anak-anak yang sekolah. Aktivitas mereka sangat terganggu,\" katanya, kemarin. Senada diungkapkan Meri (28), warga RT 13 kelurahan yang sama. Ia mengaku sementara harus mengambil air di masjid karena macetnya air PDAM ini. Biasanya, kata Meri, mereka memasok air apabila PLN mengumumkan akan adanya pemadaman listrik. \"Tapi kemarin mati lampunya mendadak. Jadi kami tidak sempat menyetok air. Sampai sekarang (Minggu, 31/8) belum juga hidup. Biasanya sih tidak sampai berhari-hari. Kami berharap PDAM segera mengatasi masalah ini,\" ungkapnya. Dikonfirmasi, Direktur PDAM Tirta Dharma Kota Bengkulu, H Sjobirin Hasan SE MBA, berujar, matinya aliran air di kawasan tersebut karena mesin penyedot air baku rusak dan listrik PLN tidak stabil. Ia menjelaskan, untuk kembali menstabilkan mesin penyedot, pembersih dan penyuplai air ke rumah warga membutuhkan waktu beberapa hari. Dengan adanya kejadian ini, Sjobirin menghaturkan permohonan maafnya sebagai pimpinan yang paling bertanggung jawab atas masalah ini. Ia menyatakan, beberapa mesin yang menyalurkan air ke rumah warga masih bisa aktif. Namun jumlah pasokan airnya tidak sebanyak bila menggunakan mesin penyedot dari sungai. \"Kami sudah memesan mesin baru untuk menggantikan mesin yang rusak. Dipastikan dalam minggu ini mesin itu sudah sampai sehingga distribusi ke rumah warga bisa terlaksana. Suplai air yang teganggu terjadi di Kelurahan Bajak, Rawa Makmur dan Kandang Limun. Sekali lagi kami meminta maaf yang sebesar-besarnya atas masalah ini,\" tutup Sjobirin. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: