Kontraktor Akui Proyek Pasar Panorama Janggal

Kontraktor Akui Proyek  Pasar Panorama Janggal

BENGKULU, BE - Banyaknya kejanggalan yang ditemukan oleh Tim Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkulu atas proyek Pasar Tradisional Percontohan Panorama diakui oleh pihak kontraktor.  Menurut Wakil Kepala Cabang PT Sinar Insan Papua Permai, Ade Feriwan SE, salah satu pengembang, persoalan di pasar tersebut sangat kompleks. Dijelaskannya, kesalahan yang timbul sudah sejak disusunnya masterplan atau rancangan pembangunan pasar itu sendiri. Di dalam masterplan pasar itu, rancangan pembangunan pasar akan dibuat di wilayah seluas 15 hektare. Sementara jumlah sesungguhnya dari pasar tersebut hanya hanya 12,5 hektare. Di sisi lain, pihaknya mengetahui bahwa dalam masterplan kebutuhan dana yang disiapkan sesungguhnya sebesar Rp 40 miliar.  Dalam komitmen awal, dana ini akan dicairkan secara bertahap. \"Tahap awal yang dicairkan Rp 9 miliar dan tahap kedua Rp 8 miliar. Tapi masterplan ini tidak menghitung berapa dana yang diperlukan untuk membangun dan membongkar lahan yang saat ini menjadi kios Abang Pramuka. Sehingga kios itu tidak bisa dibongkar hingga tahun 2016. Ini menimbulkan masalah hingga saat ini,\" tuturnya. Ade menguraikan, perubahan konsep masterplan juga mengalami banyak perubahan terutama yang dilakukan oleh pihak PT Pribaya.  Banyaknya bangunan permanen di kawasan badan jalan juga tidak tercantum dalam masterplan. Semula, Ade menambahkan, masterplan juga merancang bahwa bangunannya akan dibuat menjadi 2 lantai. Namun karena adanya kendala-kendala yang mereka temukan, maka upaya untuk menyelesaikan bangunan pasar itu sesuai dengan masterplan cukup sulit untuk dilakukan. Sementara itu, anggota DPRD Kota Bengkulu, Suimi Fales SH MH, memberikan apresiasi atas upaya Kajari Bengkulu untuk mengusut dugaan korupsi dalam pembangunan Pasar Percontohan Tradisional Panorama tersebut. Suimi berharap persoalan ini dapat terungkap sehingga menjadi pembelajaran penting bagi pemerintahan saat ini. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: