Rumah Bos SPBU Dirampok, Emas 1 kg dan Uang Rp 40 Juta Raib
KOTA MANNA, BE – Perampokan di wilayah hukum Mapolres Bengkulu Selatan (BS) kembali terjadi. Kali ini korbannya bos SPBU Kutau, Zulkan Zaman Yamit atau lebih dikenal dengan panggilan Man Yamit (55) di Jalan Letnan Tukiran, Kelurahan Pasar Baru, Pasar Manna. Pelaku juga sempat mengikat anak Man Yamit yakni David (25), kakak dari istri Man Yamit, Helni (53) dan ibu Man Yamit, Alia (85), yang dikumpulkan dalam satu kamar di rumah Man Yamit. Akibat kejadian itu, korban pun kehilangan uang tunai sebesar Rp 40 juta dan perhiasan emas seberat 1 kg senilai Rp 500 juta. Kepada BE, David, anak Man Yamit menuturkan, kejadian perampokan yang terjadi di rumah orang tuanya itu terjadi kemarin pagi sekitar pukul 03.30 WIB. Saat itu dirinya sedang tidur bersama anaknya Egi (6), kemudian bibinya Helni dan neneknya Alia. Sedangkan orang tuanya yakni Man Yamit sedang berada di Jawa hendak menghadiri wisuda adiknya. Lalu sekitar pukul 03.30 WIB, tiba-tiba dirinya mendengar ada suara orang yang memainkan kunci pintu kamar tidurnya. Saat itu dirinya pun terbangun dan memanggil siapa yang mengentuk pintu kamarnya. Hanya saja baru saja dirinya selesai bicara, tiba-tiba pintu kamarnya langsung terbuka karena didobrak olah pelaku. Dalam waktu bersamaan masuk tiga orang pria yakni dua pakai sebo dan satu tidak, sedangkan satu pria lainnya menjaga pintu kamar. Saat itu ketiga orang itu langsung menodongkan golok ke arahnya adan langsung menanyakan uang. “Saat pintu kamar saya terbuka, tiga pria masuk dan menodongkan parangnya ke arah saya dan langsung menanyakan uang. Karena saya ketakutan, sayapun langsung menyerahkan tas uang kepada mereka,” kata David. Tidak hanya sampai disitu, keempat pria tersebut langsung menggiring anggota keluarga yang lain ke dalam satu kamar. Mereka pun langsung diikat dengan tali oleh pelaku. Dua 2 pria kemudian menggeledah isi rumah dan 2 pria lagi menjaga mereka dalam kamar itu seraya mengancam akan membunuh mereka jika berteriak. Usai mengasak isi rumah, keempat pelaku langsung kabur dengan terlebih dahulu mengunci pintu kamar. “Setelah membawa uang dan perhiasan ibu saya yang ada di kamar, mereka kabur,” terang David. Sementara itu juru masak di rumah Man Yamit, yakni Bagas mengungkapkan dirinya tidak tahu kejadian pastinya. Hanya saja saat dirinya mau masak, sekitar pukul 04.15 WIB dirinya mendengar ada suara teriakan dari dalam rumah, lalu dirinya pun masuk ke rumah dan mengetahui orang dalam rumah itu berada dalam 1 kamar. “Saya tidur di bagian belakang yang terpisah dari rumah induk, namun saya tidak mengetahui adanya perampokan di rumah majikan saya,” kata Bagas. Hal senada juga disampaikan oleh Rustam, penjaga rumah. Ia mengaku hampir setiap jam mendatangi rumah tersebut, namun dia tidak menaruh curiga ada perampok yang masuk rumah. Diakuinya lewat tengah malam, dia mendatangi rumah itu sebanyak tiga kali, yakni sekitar pukul 01.30 WIB, kemudian pukul 02.40 WIB dan pukul 04.30 WIB. “Saya sebagai petugas jaga malam di rumah ini, hampir setiap jam satu kali saya mengawasinya, tapi saya tidak mengetahui adanya perampokan,” akunya. Sementara Herman (60), tetang korban, mengaku melihat ada satu unit mobil warna putih yang diperkirakannya jenis Avanza atau Xenia sekitar pukul 23.30 WIB Minggu. Dia mengaku tidak tahu nomor plat mobil itu, namun kode plta yakni BD xxxx W. Saat itu Herman mengakui menaruh curiga kalau mobil itu mobil penjahat yang akan mencuri rumah warga. Saat itulah dia mengajak warga untuk sama –sama berjaga-jaga di sekitar mobil tersebut. “Kami pada malamnya menaruh curiga ada mobil berhenti dalam waktu lama di depan rumah kami, namun kami tidak tahu kalau mobil itu anggota pelaku perampokan,” ucapnya. Sementara itu Kapolres BS, AKBP Abdul Muis SIK melalui Kasat Reskrim, AKP Farouk Oktora SH SIK didampingi penyidik identifikasi Brigpol Candra mengatakan, mengetahui adanya aksi perampokan, anggota Polres BS langsung ke tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil olah TKP tim identifikasi Polres, diketahui jika pelaku masuk dan keluar dari rumah korban lewat tembok belakang rumah dengan menggunakan tangga yang terbuat dari ayuran anak-anak PAUD. Kemudian pelaku masuk ke rumah korban melalui pintu samping belakang dekat kolam renang. Saat itu diduga pelaku masuk tanpa harus merusak kunci pintu rumah. “Sepertinya pelaku masuk rumah tanpa harus merusak pintu, bisa jadi pelaku masuk karena pemilik rumah lupa mengunci pintu atau ada faktor lain. Namun kami akan terus menyelidikinya untuk mengetahui ke-4 perampok tersebut,” terang Candra.(369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: