Pemkot Dituntut Modernisasikan Birokrasi

Pemkot Dituntut Modernisasikan Birokrasi

BENGKULU, BE - Adanya kasus dana bantuan sosial (Bansos) pada era Walikota H Ahmad Kanedi SH MH hingga H Helmi Hasan SE dinilai karena masih buruknya manajemen birokrasi.  Menurut Ketua EW Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Bengkulu, Yusuf Sugiatno, tuntutan melakukan modernisasi birokrasi menjadi kebutuhan Pemerintah Kota saat ini. \"Di banyak daerah, modernisasi birokrasi ini sudah berjalan. Hampir seluruh keuangan pemerintah dilaksanakan secara transparan dan akuntabel dengan memanfaatkan sistem informasi teknologi yang handal dan terkini. Kalau memang pemerintah ada itikad baik untuk menghindari berbagai penyelewangan, hal ini yang harus dijalankan,\" kata Yusuf, kemarin. Menurut Yusuf, tata kelola keuangan pemerintah saat ini masih mewarisi model pengelolaan keuangan era Orde Baru yang syarat akan praktik korupsi dan manipulasi. Ia mencontohkan, hingga saat ini publik masih merasa sulit untuk dapat mengakses informasi mengenai sumber dana APBD dan kemana mengalirnya dana tersebut. \"Banyak ekses negatif yang bisa timbul selama manajemen birokrasi masih menggunakan cara-cara yang lama. Ini terlihat bukan hanya dari pengelolaan dana bansos, tapi juga terlihat dari adanya dugaan penggelapan dana retribusi parkir dan pasar,\" tukasnya. Disamping itu, ia juga mengusulkan adanya model penganggaran yang partisipatif. Artinya, pemerintah kota diharapkan dapat mengadakan forum warga yang digelar secara rutin untuk menyerap aspirasi rakyat secara langsung tanpa hambatan birokrasi. \"Menurut kami model Musrembang masih kurang memadai. Karena sifatnya hanya rekomendatif dan belum menjadi semangat kebijakan pemerintah. Berbeda dengan forum warga, setiap warga bahkan bisa mengusulkan seorang kepala dinas dipecat misalnya karena tidak mengakomodir keinginan rakyat,\" paparnya. Kabag Humas Setda Kota Bengkulu, Dr H Salahuddin Yahya MSi, mengapresiasi gagasan ini. Menurutnya, pemerintah kota senantiasa terbuka terhadap gagasan-gagasan yang muncul ditengah-tengah masyarakat. \"Usulan ini akan kita sampaikan kepada dinas tekhnis agar mengkaji gagasan ini. Kita selalu terbuka terhadap adanya ruang dialog kepada siapapun. Makanya ada program salat Zuhur berjamaah,\" ujarnya. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: