Eksplorasi TEPIM Rp 1,9 Triliun
BENGKULU, BE - Bengkulu dipastikan akan mendapatkan investasi yang sangat besar. Pasalnya, pengeboran yang dilakukan oleh salah satu perusahaan minyak dan gas terkemuka di Indonesia, Total E&P Indonesia Mentawai B.V. (TEPIM) perharinya memakan dana sebesar Rp 10 miliar. Untuk tiap kali eksplorasi, perusahaan asal Perancis tersebut menghabiskan waktu selama 90 hari. Artinya, tiap kali eksplorasi selama 90 hari tersebut, perusahaan ini membutuhkan Rp 1,9 triliun. \"Dan eksplorasi itu belum tentu menghasilkan minyak yang ekonomis atau dapat dijual,\" ujar General Manager Total E&P Indonesia Mentawai B.V. (TEPIM), Hardy Pramono, usai melakukan pemantauan di blok eksplorasi Bengkulu 1 Mentawai, kemarin. Sebagai operator di blok eksplorasi tersebut, TEPIM mulai mengebor sumur Rendang 1X, sejak Juli 2014 lalu. Artinya, pengeboran sedalam 1000 meter tersebut telah dilakukan selama 46 hari. Hardy menambahkan, pengeboran yang berlokasi di lepas pantai Provinsi Bengkulu tersebut termasuk kategori frontier, penuh tantangan teknis dan beresiko tinggi. Hardy mengutarakan pengeboran yang berjarak 75 km dari garis pantai tersebut memperlihatkan tekad Total untuk menemukan cadangan-cadangan migas baru di Indonesia. \"Eksplorasi di Bengkulu ini merupakan yang terbesar kedua setelah yang kami lakukan di Selat Malaka,\" imbuhnya. Sebelumnya, Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah mengapresiasi kemauan Total sebagai Penanam Modal Asing (PMA) untuk melakukan eksplorasi di Bengkulu. Karena itu, orang nomor wahid di Bengkulu ini meminta agar semua masyarakat mendukung dan mendoakan agar eksplorasi yang dilakukan perusahaan penyuplai 80 persen kebutuhan gas ke kilang Bontang tersebut bisa berhasil dan menemukan minyak dan gas. \"Kegiatan eksplorasi ini murni dari modal asing, tidak ada satu rupiah pun dari APBN, apalagi dari APBD,\" sampainya. Junaidi mengungkapkan, bilamana proses ekplorasi TEPIM ini berhasil dan mulai melakukan produksi, kegiatan pengerukan migas tersebut dijanjikannya akan berdampak positif kepada masyarakat Bengkulu. Dicontohkannya, jasa perhotelan akan meningkat, begitu juga dengan penyedia konsumsi turut merasakan hasil positifnya. Selain itu juga \" Kalau sudah produksi, maka keuntungan dari produksinya nanti akan ada bagi hasil dengan daerah,\" ucapnya. Untuk diketahui, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementrian ESDM Eddy Hermantoro, bersama Plt Kepala Satuan Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Yohanes Widjanarko, dan Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah melakukan peninjauan kegiatan pengeboran eksplorasi laut dalam di atas Rig Ocean Monarch, kemarin. Dalam peninjauan pengeboran sumur Rendang 1X di blok eksplorasi Bengkulu 1 Mentawai tersebut mereka juga duidampingi oleh President dan General Manager Total E&P Indonesia Mentawai B.V. (TEPIM), Hardy Pramono. PT Total melakukan eksplorasi pengeboran terletak di Barat Daya Provinsi Bengkulu, lebih tepatnya di lepas pantai Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Mukomuko. Mempunyai luas 8.034 km2. Seluruhnya berada di laut lepas dengan kedalaman air mulai dari 400m hingga 1000m. Jarak terdekat dengan daratan adalah lebih kurang 4 mil laut dari garis pantai.Adapun rencana lokasi operasi Pengeboran & Seismic , berjarak sekitar 75 km dari daratan, dengan kedalaman laut sekitar 950 m.Adapun dana yang diinvestasikan oleh PT. Total untuk project ini sebesar USD 40.000.000 untuk jangka waktu 3 tahun. (609)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: