Mahasiswa Tolak ISIS
BENGKULU, BE - Puluhan mahasiswa dari berbagai kampus dan organisasi di Kota Bengkulu menggelar aksi simpatik di Simpang 5 Kota Bengkulu, kemarin. Aksi simpatik ini bertujuan untuk menolak kehadiran ISIS (Islamic State of Iraq and Syria). Menurut mereka, adanya warga NKRI yang terlibat dalam ISIS membuktikan bahwa negara gagal mensejahterakan rakyatnya. Kasrul Pardede, koordinator lapangan (Korlap) aksi ini menjelaskan, kemiskinan yang diderita rakyat Indonesia bisa menjerumuskan siapa pun kepada aliran sesat. Ia mengatakan, kemiskinan juga membuat warga NKRI sulit untuk memperoleh pendidikan yang baik dan benar sehingga mudah untuk dihasut dan diprovokasi. \"Dalam keadaan miskin, baik secara ekonomi maupun secara ideologi, orang bisa berbuat apa saja, termasuk terlibat dalam kelompok ekstrimis. Ini juga yang membuat banyaknya muncul aliran sesat di Indonesia. Kita menuntut agar negara mensejahterakan rakyatnya dan mengerjakan Pancasila secara sungguh-sungguh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara agar kita terhindar dari aliran-aliran sesat seperti ISIS,\" kata aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah tersebut. Aksi ini dimulai sekitar pukul 10.30 WIB. Selain membagikan ribuan selebaran, massa juga membentangkan poster yang bertuliskan penolakan mereka terhadap ISIS. Mereka berharap agar pemerintah Provinsi Bengkulu dapat mengumpulkan tokoh-tokoh Islam untuk melakukan langkah-langkah kongkrit guna menghambat perkembangan ISIS di Indonesia. Yang cukup menarik, salah seorang massa aksi juga terlihat menggunakan atribut penutup muka layaknya pasukan ISIS. Ia meminggul replika senjata yang terbuat dari rangkaian pohon pisang sehingga aksinya tersebut sempat menyita perhatian para pengguna Jalan Soeprapto. Dalam pernyataan sikap yang mereka bacakan, mereka mengimbau agar warga Bengkulu dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan munculnya ISIS di Bengkulu. Meski kepolisian melakukan pengawalan atas aksi bagi selabaran ini, namun hingga usai, aksi berjalan dengan tertib dan lancar. Selain IMM, organisasi lainnya yang terlibat adalah Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Hizbul Wathon UMB, Tapak Suci, GMNI, LEKRA, PKMR, Koleba, BEM Unived dan BEM UMB. Usai membacakan pernyataan sikap, massa aksi membubarkan diri. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: