Timnas U-19 Dievaluasi, Indra Sjafri Diminta Lebih Variatif

Timnas U-19 Dievaluasi, Indra Sjafri Diminta Lebih Variatif

JAKARTA - High Performance Unit (HPU) Badan Tim Nasional (BTN) PSSI telah menggelar forum evaluasi timns U-19, kemarin (21/8). Sesuai prediksi, tim panelis meminta Timnas U-19 untuk bisa memodifikasi permainan agar tak mudah terbaca oleh lawan.

Dalam rapat yang digelar di hotel Aston Rasuna, Jakarta, itu tidak semua tim panelis yang datang. Hanya Fakhri Husaini, Alfred Riedl, dan Rahmad Darmawan panelis dari pelatih, sementara Tommy Welly dan Andi Darussalam menjadi tim panelis dari luar unsur pelatih.

Meski demikian, pelatih Timnas senior Alfred Riedl terlihat keluar terlebih dulu di forum evaluasi tersebut. Dia menurut pelatih Indra Sjafri tak berkomentar panjang, dan juga sempat mempertanyakan mengapa diundang di forum tersebut.

Nah, dalam forum evaluasi itu, Indra menyebutkan bahwa masukan yang didapatnya lebih seputar pada hal-hal teknis permainan. Dia tak menampik jika pola permainan yang diterapkannya selama ini, juga diminta untuk diberi sedikit modifikasi.

\'Tadi di dalam banyak orang-orang teknis. Mereka katakan bahwa permainan timnas U-19 sudah terbaca. Selama ini memang selalu ditayangkan ditelevisi dan menjadi pantauan tim-tim lawan. Karena itu diminta untuk ada variasi, modifikasi,\' katanya saat ditemui usai rapat.

Bagi Indra, masih ada 1,5 bulan untuk melakukan perubahan dan menjalankan masukan dari evaluasi. Untuk itu, setelah libur dan mulai menjalani pemusatan latihan kembali pada 25 Agustus nanti, Indra akan mencoba modifikasi.

Selain sisi teknis, masalah psikologis juga dibahas dalam rapat tersebut. Pasalnya, pemain Garuda Jaya  disebut sempat mengalami kejenuhan akibat uji coba yang cukup padat.

\'Ada sebab yang harus kami cari tahu kenapa ada rasa jenuh. Ini akan jadi pekerjaan rumah kami untuk membangkitkan semangat mereka seperti dulu,\' tutur pelatih 51 tahun tersebut.

Sementara itu, panelis lain enggan memberikan komentar, sama dengan Alfred Riedl. Hanya Rahmad Darmawan, memberikan masukannya soal transisi permainan tim dari menyerang ke bertahan yang masih belum maksimal dan sering telat.

Itu menjadi catatan yang perlu dibenahi, ditengah kemampuan bagus ball posession yang menurut Rahmad, cukup baik. Bahkan, dia memuji ketenangan dan keberanian pemain-pemain U-19 menghadapi pemain yang secara usia lebih senior.

\'Saya lihat para pemain belum benar-benar efektif memanfaatkan peluang. Termasuk pula masih lemah dalam mengantisipasi tim-tim dengan karakter serangan balik yang tajam. Ini yang harus dimaksimalkan, agar menyempurnakan tim ini,\' tegas pelatih Persebaya tersebut. (aam)

Poin-Poin

- Teknis Gaya Permainan diminta untuk Modifikasi Perbaikan transisi (dari menyerang ke bertahan) Antisipasi serangan balik lawan Efektifitas menciptakan peluang

-Non Teknis Pemain sempat jenuh dengan jadwal uji coba yang padat Mengembalikan mental bertanding setelah hasil buruk di HBT

Rencana selanjutnya -Mulai TC 25 Agustus di Jogjakarta -September dijadwalkan pemusatan latihan di Eropa dan menjalani dua sampai tiga kali uji coba single match -Tak lagi mengikuti fase turnamen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: