Tenaga Kesehatan Masih Kurang

Tenaga Kesehatan Masih Kurang

\"Wamen BENGKULU, BE - Tenaga kesehatan saat ini masih kurang, terutama dokter spesialis, seperti dokter spesialis bedah dan lainnya.  Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof Dr Ali Gufron Mukti, MSc PhD, saat acara launching Klinik Pratama dan halal bihalal Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB), pukul 09.00 WIB kemarin (20/8), di aula kampus UMB II. Acara halal bihalal dan launching Klinik Pratama ini dihadiri oleh Wakil Menteri Kesehatan RI Prof Dr Ali Gufron Mukti, MSc PhD, PP Muhammadiyah Prof DR Dadan Kahmad, MSi, Rektor UMB Ahmad Dasan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Hendarini, serta civitas akademika UMB serta para tamu undangan dan mahasiswa. Dalam sambutannya Wakil Menteri Kesehatan mengatakan, Indonesia masih kekurangan SDM kesehatan, terutama dokter spesialis dan juga tenaga kesehatan lainnya.  Ditambahkannya, saat ini Indonesia memang telah melaunching Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan ke depan bisa disempurnakan lagi dalam bentuk kartu Indonesia sehat, atau dalam bentuk lainnya. Yang jelas, bagaimanapun akses pelayanan bagi seluruh warga bangsa yang tidak dibeda-bedakan, agama dan sukunya. Maka dalam konteks ini permintaan akan tenaga kesehatan akan semakin meningkat. Selain kebutuhan dalam negeri, tenaga kesehatan ini juga dbutuhkan untuk ekspor. Jika selama ini negara Indonesia sering mengekspor tenaga kerja wanita, terutama untuk pembantu rumah tangga. \'\'Kalau universitas-universitas di Indonesia termasuk UMB bisa menghasilkan tenaga-tenaga kesehatan yang terlatih, terdidik, dan bisa diekspor, maka hal ini tentunya bisa membawa bangsa dan negara Indonesia lebih baik,\'\' ujarnya. Menurut Wamenkes, Jepang saat ini menunggu tenaga perawat dari Indonesia 1000 orang, tapi yang bisa dikirim hanya 250 orang.  Swedia dan Norwegia menunggu untuk bisa dikirim 2000 tenaga kesehatan, tapi Indonesia masih belum bisa mengirim. \"Kami berharap nanti kualitas program anak didik kita bisa siap di lapangan, tidak saja keperluan domestik, tapi juga luar negeri,\" imbuhnya. Maka, tingkatkanlah mutu, kualitas, kompetensi agar anak didik tidak gagap teknologi, tidak gagap bahasa. Jadi mulailah, untuk tenaga kesehatan terutama perawat ada mata kuliah pilihan, bagi yang ingin bekerja keluar negeri seperti ke Saudi Arabia. Sementara itu Rektor UMB Ahmad Dasan mengatakan dalam sambutannya, sebagai rasa syukurnya dengan pencapaian UMB yang saat ini telah ada sekitar 2.700 calon mahasiswa baru yang mendaftar.  Maka, ia menaikkan gaji karyawan UMB 10%, dan kenaikan gaji ini diharapkan mampu menaikkan kinerja sebagai tugas pokok UMB pada bidang akademik. \"Kami juga laporkan pada Pak Wakil Menteri bahwa Provinsi Bengkulu terutama pimpinan wilayah masih terus berkeinginan untuk membangun rumah sakit Islam,\" katanya saat memberikan kata sambutan. (cw2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: