Kantor Camat Jadi Tempat Maksiat

Kantor Camat Jadi Tempat Maksiat

BENGKULU, BE - Meski baru 2 bulan digunakan, Kantor Camat Singaran Pati telah dijadikan sebagai tempat maksiat oleh sebagian warga sekitar.  Camat Singaran Pati, A Madjid Ali SSos, mengatakan, hampir setiap malam, sekumpulan anak muda menggelar perkumpulan dan meminum minuman keras di depan kantornya karena kurangnya sarana lampu jalan yang ada di kawasan tersebut. \"Permintaan warga di sini agar di kawasan ini dipasang lampu jalan. Karena di depan kantor itu sering digunakan untuk mabuk-mabukkan. Kalau ada lampu jalan, insyaAllah angka kejahatan berkurang.  Atau paling tidak dapat ditekan,\" kata Madjid. Menjawab hal ini, Walikota H Helmi Hasan SE, mengatakan, lampu jalan bisa jadi bukan penyebab adanya sebagian warga yang menggunakan fasilitas milik pemerintah tersebut untuk tujuan maksiat. Menurut dia, perbuatan maksiat muncul karena kurangnya keimanan yang dimiliki oleh oknum warga Singaran Pati. \"Catat siapa namanya dan dimana rumahnya. Ajak dia untuk ikut serta menjalankan program 8 Tekad Bengkuluku terutama Bengkuluku Religius dan Bengkuluku Aman. Bisa jadi mereka mabuk-mabukkan itu bukan karena tidak ada lampu jalan, tapi karena rendahnya keimanan,\" ujar Helmi. Meski Helmi mengimbau agar pelaksanaan program 8 Tekad Bengkuluku dilaksanakan, namun ia menegaskan bukan berarti perhatian pemerintah terhadap penyediaan sarana lampu jalan dan infrastruktur lainnya diabaikan. \"Jalan tetap harus dibangun. Dan lampu-lampu jalan tetap kita pasang. Progresnya saat ini sudah ada dan akan terus kita kembangkan,\" paparnya. Ia menyerukan agar setiap camat dan lurah dapat menyelami psikologi rakyat di kawasannya. Dengan demikian, para camat dan lurah dapat mengetahui apa yang menjadi kendala yang melingkupi berbagai persoalan sosial dikawasannya secara menyeluruh. \"Kita sebagai pamong harus tahu semua. Apa kendala-kendala yang ada di rakyat harus dipahami. Kalau memang ada rakyat yang mengalami persoalan-persoalan psikologis, ajak mereka ke masjid. Libatkan tokoh agama setempat. Namun masalah infrastruktur tetap kita garap. Silahkan masalah itu dikoordinasikan kepada Dinas PU sebagai dinas teknis yang menangani masalah ini,\" tutupnya. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: