Pembagian BLA Ricuh, Ratusan Warga Tak Dapat
BENGKULU, BE - Pembagian Bantuan Langsung Allah (BLA) yang dilakukan walikota terhadap ribuan kaum dhuafa dan anak yatim, di Masjid Agung At-Taqwa, Rabu kemarin (23/7) ricuh. Ratusan peserta protes karena sudah memiliki kupon, namun tidak mendapatkan amplop bantuan. Kericuhan bermula saat penerima BLA tidak mendapatkan amplop. Padahal kupon mereka sebagian sudah ditarik. Mereka kemudian berdiri dan memaksa menerobos pengawalan walikota, memprotes belum mendapatkan amplop yang berisikan uang Rp 25 ribu itu. Bahkan para penerima zakat inipun terlihat saling dorong dengan petugas bahkan walikota sempat terdorong. Salah seorang pemilik kupon, Suparmi (82) warga Beringin Raya merasa kecewa. Pasalnya ia menerima kupon langsung dari Pak RT. \"Hanya tiga orang dari tempat saya, dan semuanya tidak dapat,\" keluh Suparmi diamini Yanti tetangganya. Menurut Suparmi, kupon miliknya telah diberikan kepada panitia. Namun tidak disertai dengan pemberian amplop oleh panitia. \'\'Setelah saya tanya ulang, katanya amplopnya habis. Inikan namanya tidak adil. Kami sudah jauh-jauh dari beringin raya, tapi tidak dapat juga,\" keluhnya. Ia sangat berharap bantuan dari walikota itu, untuk menambah belanja jelang lebaran mendatang. Hal yang sama diungkapkan Yanti, perempuan berjilbab inipun protes karena tidak mendapatkan amplop, bahkan dituding panitia telah menerima amplop. Padahal kupon itu diberikan pada panitia. \"Kalau memang pemerintah tidak sanggup memberikan bantuan, untuk apa memberikan kupon, uangnya saja tidak ada,\" cetusnya. Tak hanya Suparmi dan Yanti, ratusan warga lainnya juga bernasib sama. Memiliki kupon, namun tidak dapat ditukar dengan amplop. Mendapatkan hal itu, sebagian warga langsung protes pada Walikota Helmi Hasan, dan sempat membuat walikota terdorong beberapa langkah. Untungnya Kapolres AKBP Iksantyo Bagus Pramono dengan lantang mengambil aba-aba. \"Pak Wali jangan didorong-dorong, bantuannya sudah habis, jadi bubar-bubar,\" tukas pria berdarah jawa itu. Namun warga tak mengubris imbauan itu, hingga akhirnya terjadi saling dorong antara warga dan petugas. Membludaknya warga yang protes karena tidak mendapatkan amplop BLA, membuat walikota yang dikenal 8 Tekad Bengkuluku ini tak banyak bicara. Ia pun memilih pergi dan meninggalkan warga serta menghindar dari kejaran jurnalis meninggalkan Masjid At-Taqwa Kota Bengkulu. Karena tidak ada solusi, akhirnya warga memilih membubarkan diri. Petugas Lalai Sementara itu Sarli Sandri pengurus masjid At-Taqwa mengatakan, dalam pembagian BLA ini ada kelalaian petugas. Selain koordinasi yang kurang, juga belum memiliki konsep yang tepat, sehingga masih terjadi permasalahan di lapangan. \"Mestinya ada intel saat pembagian itu, sehingga tahu persoalan di lapangan seperti apa. Alangkah disayangkan banyaknya warga yang tidak mampu sudah jauh-jauh datang, mereka mengeluarkan biaya transportasi namun tidak mendapatkan BLA, ini akan sangat membuat hati warga kecewa,\" katanya. Untuk itu ke depan persoalan seperti ini dipersiapkan sebaik mungkin, dan kejadian seperti ini tidak terulang. Sedangkan Panitia Pelaksana BLA yang juga Kepala Bagian Kesejahteraan Sosial, Suryawan Halusi, mengaku pembagian BLA telah sesuai dengan prosedur, dan pembagian itu sesuai dengan kupon yang telah didistribusikan di tingkat kelurahan dan kecamatan. \'\'Dalam pembagian itu, mestinya panitia memberikan amplop yang berisikan uang ditukar dengan amplop, yakni satu kupon satu amplop dan kupon langsung di robek. Mungkin dalam pelaksanaanya panitia tidak mengambil kupon dan merobeknya, sehingga bisa dimanfaatkan sejumlah oknum untuk meminta amplop kembali,\'\' tuding Suryawan. Suryawan mengakui, dalam pelaksanaan pembagian BLA ini melibatkan orang banyak, sehingga wajar saja jika di lapangan panitia kurang maksimal, namun panitia telah berupaya semaksimal mungkin. Pantauan BE di lokasi, pembagian BLA ini juga dihadiri Kapolda, Danlanal, Kodim, serta sejumlah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), dan sejumlah BUMN dan BUMD. Pembagian BLA itu dikoordinir langsung oleh Kapolres Bengkulu, AKBP Iksantio Bagus Pramono, dengan menurunkan 200 personil keamanan, terdiri dari 100 personil Polri, 30 personil TNI, 30 personil Danlanal, 40 personil Satuan Polisi Pamong Praja serta dibantu camat dan lurah. Teknis pembagian dilakukan secara bersaf usai pelaksaan salat Zuhur. Setiap saf terdiri dari 85 orang, dikoordinir satu pembagi. (247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: