Abrasi, Rumah Terancam Amblas

Abrasi, Rumah Terancam Amblas

\"Kurang KETAHUN, BE – Abrasi di Kabupaten Bengkulu Utara yang cukup parah bukan hanya terjadi di jalan lintas barat (jalinbar) di Desa Serangai Batik Nau, Bengkulu Utara, saja. Hal yang sama terjadi di Desa Air Sabu Kecamatan Ketahun. Kondisi abrasi di Desa Air Sabu ini bahkan mengancam sejumlah rumah warga di daerah tersebut. Jika tidak segera ditangani, maka rumah tersebut terancam amblas ke jurang yang menganga akibat abrasi tersebut. Data dihimpun BE, abrasi di tepi jalan raya di Desa Air Sabu itu awalnya hanya lubang yang kecil. Namun lama kelamaan semakin besar. Bahkan beberapa minggu terakhir abrasi itu semakin besar. Siswanto (55), pemilik rumah makan di wilayah tersebut mengatakan, kondisi ini sangat mengancam rumah dan keluargannya. Pondasi rumahnya sudah mulai terkikis air laut, bahkan baru-baru ini bangunan dapur miliknya sudah amblas. Ditambah lagi curah hujan akhir-akhir ini cukup tinggi, rumahnya semakin terancam longsor. \"Kami khawatir sekali dalam waktu dekat rumah kami longsor. Takutnya di malam hari sedang tidur longsor sehingga ada korban jiwa. Kondisi ini sudah lama terjadi namun tidak ada perhatian sama sekali,\" jelasnya. Selain mengancam rumah warga, abrasi di jalinbar itu juga mengancam badan jalan. Bahkan abrasi sudah mengikis badan jalan sepanjang 1 meter sehingga kendaraan-kendaraan berat yang melintasi jalan tersebut harus hati-hati. Apalagi di wilayah jalan itu belum diberi tanda-tanda bahaya seperti pagar atau rambu-rambu peringatan jalan longsor. \"Ini harus menjadi perhatian pemerintah ke depan, kalau tidak sepanjang jalinbar ini bisa putus, sama halnya seperti jalinbar di Desa Serangai Batik Nau. Bedanya disana tidak ada rumah penduduk, kalau di sini rumah terancam longsor,\" tandasnya. Sementara Camat Ketahun, Ir Budi Sampurno mengaku sudah mendapat laporan terkait abrasi yang terjadi. Bahkan beberapa waktu lalu dari Kecamatan Ketahun juga sudah meninjau lokasi tersebut serta sudah melaporkan ke Pemerintah Daerah BU untuk disampaikan ke Pemerintah Provinsi Bengkulu. Hanya saja hingga saat ini belum ada tindakan. \"Kita harapkan Pemkab BU segera laporkan ke (Pemerintah) Provinsi supaya diantispasi,\" pungkas Budi. (117)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: