Prabawo-Jokowi Duduk Satu Meja
JAKARTA, BE - Dua hari menjelang pengumuman hasil pemilu presiden (pilpres) 2014 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tampaknya ingin mendinginkan suhu politik yang tengah memanas. Kemarin, SBY mengundang kedua pasangan capres-cawapres untuk berbuka bersama di Istana Negara, kemarin (20/7). Dalam acara yang juga dihadiri para pimpinan lembaga negara itu, SBY mengungkapkan apresiasinya kepada kedua kandidat Capres-Cawapres yang bersedia memenuhi undangannya. \"Saya meminta Mensesneg Sudi Silalahi untuk menghubungi kedua pasangan Capres dan Cawapres dan Alhamdulillah keduanya bersedia, meskipun saya tahu ada jadwal yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Saya dengan tulus mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tinggi pada Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta,\" papar SBY dalam sambutannya. SBY mengungkapkan ide awal bukber bersama kedua pasangan Capres-Cawapres tersebut justru datang dari Ketua DPD Irman Gusman. Ide Irman tersebut pun disambut baik oleh pihaknya. \"Dalam pertemuan itu, Pak Irman sampaikan saran pada saya alangkah baiknya saya sebagai kepala negara agar kita semua bisa buka bersama \"Capres, Cawapres. Ini sesuatu yang baik, karena kebersamaan seperti inilah yang menciptakan suasana teduh, terutama saat suhu politik meningkat,\" katanya. Selain itu, Presiden RI keenam itu juga mengimbau kepada kedua pasangan dan juga para pimpinan lembaga negara yang hadir, agar tetap menjaga persatuan dan persaudaraan bangsa. Dia juga mengutip hadist Rasulullah SAW, agar umat Islam menjauhi prasangka buruk dan tidak saling membenci. \"Janganlah kalian saling mendengki, berlomba-lomba dalam hal yang tidak baik. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara,\" kata SBY mengutip Sabda Rasulullah yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim. Dalam kesempatan tersebut, kedua pasangan capres duduk satu meja mengapit SBY. Di meja yang sama, juga duduk Wapres Boediono, Ketua MPR Sidarto Danusubroto, Ketua MA Hatta Ali, Ketua DPR Marzuki Alie dan Ketua DPD. SBY mengenakan kemeja batik bernuansa merah, begitu juga dengan Jokowi, JK dan Hatta juga mengenakan batik. Hanya Prabowo yang konsisten mengenakan kemeja putih dan celana berwarna khaki. Sementara itu, Ketua DPD \"Irman Gusman memaparkan bahwa pihaknya sengaja mengusulkan buka bersama tersebut, untuk mendinginkan suasana sebelum tanggal 22 Juli nanti. \"Buat saya, masyarakat kan menginginkan adanya pertemuan kedua tokoh ini kan\" Karena sudah hampir terbelah. Mudah-mudahan setelah silaturahim ini, mendinginkan suasana sehingga apa pun keputusan 22 Juli ini, rakyat jadi menerima,\" jelas Irman, di Kompleks Istana Kepresidenan, kemarin. Irman pun memastikan bahwa suasana buka puasa bersama berlangsung cair. \"Kedua pasangan capres-cawapres saling berkomunikasi dengan santai, bahkan, diselingi candaan. Mereka banyak membicarakan soal makanan yang disajikan. \"Waktu acara baik-baik saja, ini kan pertemuan pertama silaturahim. Selama ini kan pertemuannya di debat. Makan yang disajikan pun enak-enak, jadi kita siap makan. Ada soal makan, nasi tunjang, Prabowo bilang dia kurang 3 kg, saya 5 kg. Jadi kita ketawa-ketawa aja. Mudah-mudahan setelah silaturahim ini, mendinginkan suasana sehingga apa pun keputusan 22 Juli ini, rakyat jadi menerima,\" jelasnya. Pernyataan Irman tersebut dibenarkan pasangan Jokowi-JK. Jokowi yang tampak selalu kompak berdampingan dengan JK, mengungkapkan bahwa acara tersebut adalah pertemuan informal. Yang dibicarakan pun sama sekali tidak menyangkut pilpres. \"Bukber, Alhamdulillah, makan enak. Ngobrol banyak tentang bola, Malaysia (MH17), Soto Bangkong (menu bukber),\" ujar Jokowi diiringi anggukan JK usai acara, kemarin. Ketika ditanya hal-hal apa yang disampaikan Presiden SBY pada kedua pasangan, Jokowi menuturkan bahwa Presiden 64 tahun itu berpesan agar mereka tetap menjaga silaturahmi. \"Ya, ngomongin arti silaturahim, itu tadi pidatonya. Juga soal makanan,\" katanya. Tidak jauh berbeda dengan yang diungkapkan Prabowo. Dia menuturkan bahwa acara buka bersama tersebut cukup bagus untuk menjaga hubungannya dengan Jokowi-JK. \"Bagus ya bagus,\" katanya usai acara. Namun, kedua pasangan mengungkapkan hal yang berbeda terkait adanya wacana penundaan pengumuman rekapitulasi suara dari kubu Prabowo-Hatta. Menurut Jokowi, hal tersebut sama sekali tidak diperlukan. Sebab, hal \"Nggak ada apa-apa, ngapain ditunda. Sesuai UU lah. Kalau UU bilang tanggal 22 ya tanggal 22. Itu bukan kemauan kita. Kalau ada yang tidak mau, ya nyalahin UU lah,\" ujarnya. Sementara Prabowo menegaskan bahwa wacana penundaan pengumuman rekapitulasi tersebut, sesuai dengan rekomendasi Bawaslu yang menyatakan adanya kemungkinan pemilihan ulang. \"Iya benar. Sesuai dengan rekomendasi Bawaslu. Karena itu, Prabowo pun masih optimis pihaknya bakal menang dalam pilpres kali ini. \"Masih optimis,\" tegasnya. Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, JK juga sempat mengungkapkan sindiran bagi kubu Prabowo-Hatta. Hal tersebut diungkapkan saat dirinya ditanya bagaimana jika ada pihak yang tidak bisa menerima hasil pilpres yang diumumkan KPU nanti. \"Yang jelas bukan kami,\" kata JK. Sementara itu, acara buka puasa bersama itu juga dihadiri Wakil Presiden Boediono, Ketua MPR Sidharto Danusubroto, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua MA Hatta Ali, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, dan Mensesneg Sudi Silalahi. Tampak pula Seskab Dipo Alam, Mendikbud M. Nuh, Mendagri Gamawan Fauzi, Menteri Keuangan Charib Basri, dan Jaksa Agung Basrief Arief, dan Kapolri Jendral Sutarman. Terpisah, Capres Prabowo Subianto saat melakukan pertemuan dengan tim kampanye meminta agar tidak ada aksi kekerasan, saat KPU menetapkan hasil Pilpres pada 22 Juli mendatang. Prabowo meminta kepada seluruh pendukung dan simpatisannya untuk tetap tenang dan tidak berbuat anarki. \"Tidak boleh ada kekerasan dalam bentuk apapun. Kita taat hukum dan NKRI,\" ujar Prabowo di hotel Four Season, Jakarta, kemarin (20/7). Menurut Prabowo, dirinya meminta kepada seluruh tim kampanye untuk menyebarluaskan pesan damai itu kepada seluruh simpatisan. Jika masih ada oknum yang nekad untuk melakukan kekerasan, Prabowo meminta kepada aparat hukum untuk melakukan tindakan. \"Kalau ada yang pakai kekerasan, kita minta polisi bertindak tegas,\" ujarnya. (Ken/Bay)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: