Pembunuhan Wanita Berjilbab, Polisi Sulit Temukan Saksi Kunci

Pembunuhan Wanita Berjilbab, Polisi Sulit Temukan Saksi Kunci

BENTENG, BE - Hingga saat ini kasus pembunuhan sadis di Desa Plajau Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) yang menimpa Gianti (31) warga Desa Jetis Kecamatan Perencanaan Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah belum juga terungkap dan menemukan titik terang.  Siapa dan apa motif pembunuhan itu belum diketahui secara pasti.  Sehingga, timbul berbagai asumsi dari masyarakat yang bermacam terkait kejadian yang terjadi di hari Jum\'at tersebut. Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Ahmad Tarmizi, SH melalui Kapolsek Karang Tinggi, AKP Rufaicen, SH menjelaskan jika sampai saat ini pihaknya terus melakukan pelacakan terhadap para pelaku dalam kasus pembunuhan tersebut.  Bahkan, pelacakan terhadap pelaku mulai diintensifkan. Begitu juga dengan melakukan koordinasi pihak kepolisian baik yang terdapat didalam maupun luar dari Provinsi Bengkulu ini. \"Yang jelas kita terus melacak dan berupaya untuk mengungkap kasus ini,\" terangnya. Menurut Kapolsek, pihaknya enggan berandai-andai dalam pengungkapkan kasus yang menghebohkan di tengah bulan Ramadan tersebut.  Soalnya, kasus ini tergolong kedalam kasus yang berat dan menjadi target untuk diungkap serta menangkap pelakunya. \"Kasus ini tetap menjadi prioritas bagi kita untuk diungkap,\" katanya. Dijelaskannya, polisi terus melakukan pengumpulan bahan keterangan atau informasi. Terutama, jika ada saksi yang melihat dan mengetahui ketika aksi pembunuhan sadis ini terjadi. Namun, hal inilah yang belum ada titik terangnya.  Jika ada saksi pendukung maka tentunya akan mempermudahkan dalam pengungkapan kasus ini. \" Kita belum mendapatkan saksi kunci,\" bebernya. Ia menambahkan, hingga saat ini belum juga ada keluarga korban dan masih dititipkan di ruangan Kamboja RSUD M Yunus Bengkulu.  Sebab, RSUD Benteng tidak memiliki sarana kamar jenazah tersebut.  Pihaknya akan berkoordinasi kepada pihak rumah sakit, terkait persoalan mayat yang menjadi korban pembunuhan tersebut.  Karena, tidak mungkin mayat itu akan berada di rumah sakit karena harus dikebumikan.  \"Untuk mayat, kita akan berkoodinasi dengan pihak rumah sakit,\" tambahnya. (111)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: