Pengeboran Laut Ditunda

Pengeboran Laut Ditunda

BENGKULU, BE - Rencana Total E&P Indonesia Mentawai B.V. (TEPIM) yang akan memulai ekplorasi atau mengebor laut di lepas pantai Bengkulu pada minggu depan, bakal tertunda. Pasalnya Pemerintah Provinsi Bengkulu meminta pihak Total untuk melakukan sosialisasi terlebih dahulu sebelum dilakukan eksplorasi. \"Mereka belum bisa melakukan pengeboran, karena sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, paling tidak dua minggu sebelum eksplorasi dimulai, mereka terlebih dahulu harus memberikan sosialisasi. Namun kenyataannya mereka belum pernah melaporkan kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu terkait dengan sosialisasi,\" kata Plt Sekdaprov, Drs H Sumardi MM, kemarin. Menurutnya, sesuai dengan kesepakatan yang disimpulkan setidaknya dalam tiga kali rapat bersama tim, pihak Total E&P harus melakukan sosialisasi melalui tim sebelum melakukan eksplorasi. \"Bila tidak melakukan sosialisasi kepada masyarakat nelayan di sekitar pantai, maka nantinya masyarakat akan terkejut dan dapat menganggu aktivitas lalu lalang kapal nelayan.  Sejauh ini belum ada surat yang masuk ke kita, dan itu tetap kami tunggu,\" jelasnya. Rencana sosialiasi terhadap nelayan, akan dilakukan mulai dari Teluk Sepang sampai ke Mukomuko karena laut yang dibor itu dari Kota Bengkulu mengarah ke Mukomuko.  \"Kalau sudah melakukan sosialisasi, nanti nanti masyarakat atau nelayan tidak terkejut lagi bila melihat aktivitas dilepas pantai Bengkulu,\" bebernya. Sebelumnya, General Manager Total E&P Indonesia Mentawai B.V. (TEPIM), Hardy Pramono melalui siaran persnya mengatakan, pihaknya akan melakukan pengeboran laut dalam di sumur Rendang 1X di Blok Eksplorasi Bengkulu 1 Mentawai pada minggu kedua bulan Juli ini. Lokasi pengeboran itu terletak di lepas pantai Provinsi Bengkulu, yang berjarak sekitar 75 km dari garis pantai dengan kedalaman laut sekitar 1000 meter. Menurut Hardy, pengeboran sumur ini diperkirakan memakan waktu sekitar 90 hari dengan  menggunakan teknologi yang berfungsi untuk laut dalam.(400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: