BPOM Temukan Takjil Kandung Rhodamin B

BPOM Temukan Takjil   Kandung Rhodamin B

CURUP, BE - Senin (7/7) sore, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Bengkulu menggelar operasi makanan di sejumlah pasar Ramadan di Kabupaten Rejang Lebong (RL).  Dalam operasi yang dipimpin langsung Kepala BPOM Bengkulu, Drs Zulkifli, Apt ini, menemukan sejumlah makanan mengandung zat Rhodamin B. Makanan yang terindikasi menggunakan bahan pewarna tekstil tersebut adalah hidangan untuk berbuka puasa atau takjil. \"Sebagian besar makan yang kita temukan mengandung Rhodamin B adalah  kerupuk merah serta minuman Es Doger dan Cendol Delima,\" ungkap Zulkifli. Menurut Zulkifli setelah pihaknya menemukan makanan yang mengandung Rhodamin B tersebut, pihaknya langsung melakukan penyitaan. Selain melakukan penyitaan pihaknya juga memperingatkan penjual untuk tidak mengulangi perbuatannya dengan menyampur bahan berbahaya tersebut kedalam makanan yang mereka jual. \"Rhodamin B yang tekandung pada makanan tersebut sangat  berbahaya bagi kesehatan manusia karena sifat kimia dan kandungan logam beratnya,\" tambah Zulkifli. Lebih lanjut Zulkifli menambahkan  Rhodamin B mengandung senyawa klorin (Cl). Senyawa klorin merupakan senyawa halogen yang berbahaya dan reaktif. Bila senyawa tersebut masuk dalam tubuh manusia, maka senyawa ini akan berusaha mencapai kestabilan dalam tubuh dengan cara mengikat senyawa lain dalam tubuh, hal inilah yang bersifat racun bagi tubuh. Pada operasi pasar tersebut, petugas BPOM mengambil seluruh  jenis takjil seperti rujak mie, kerupuk merah, kue lapis dan pempek, delima, dan es doger untuk dijadikan sampling.  Seluruh sampling tersebut diambil baik dari  Pasar Bang Mego maupun  Pasar Atas.  Dari 28 sample yang diambil petugas, hasilnya sangat mengejutkan karena 16 diantaranya dinyatakan positif menganding Rhodamin B pada delima dan kerupuk merah. Terkait dengan temuan tersebut pihak BPOM Provinsi Bengkulu akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan untuk terus melakukan pemantauan. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk bisa memilih makanan yang tidak mengandung bahan berbahaya tersebut. Menurut Zulkifli salah satu ciri makanan yang mengandung pewarna tekstil tersebut adalah warnanya lebih terang ia mencontohkan untuk kerupuk warnanya lebih mengkilap dibandingkan dengan krupuk yang tidak mengandung pewarna tekstil tersebut. \"Kita menghimbau kepada masyarakat untuk pintar memilih makanan yang tidak mengandung pewarna tekstil ini. Kita akui khususnya krupuk merah yang mengandung pewarna tekstil tersebut masih banyak  di wilayah kota Curup,\" tutupnya. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: