Gara-gara Tak Dapat Jodoh Aku Dipaksa Mandi Kembang

Gara-gara Tak Dapat Jodoh Aku Dipaksa Mandi Kembang

Ada-ada saja apa yang kualami dalam hidup ini. Sebut saja namaku Bunga, sudah sejak kecil aku sering sakit-sakitan, ketika besar aku juga sulit mendapatkan jodoh. Hingga usiaku berkepala tiga belum juga ada laki-laki yang mau meminangku, padahal menurutku aku bukan termasuk perempuan yang memiliki penampilan fisik yang buruk, tapi kenapa ya selama tiga tahun belakangan tak ada laki-laki yang mau mengisi hari-hariku dengan kasih sayang dan kehangatan. Namun itu semua bukan berarti aku tak pernah dekat dengan laki-laki, kalau kuhitung-hitung  mungkin ada belasan lelaki yang pernah dekat denganku, tapi semuanya bubar tak karuan. Paling-paling hanya bertahan tiga sampai empat bulan saja. Padahal menurutku aku sudah memeberikan yang terbaik buat mereka, kasih sayang dan kesetiaan. Tapi kenapa ya, kok tak ada yang langgeng dengan hubunganku itu. Karena hal itu juga, mama jadi sering uring-uringan memikirkan anak bungsunya yang tak laku-laku. Dan entah mendapat ide dari mana, mama memutuskan agar aku di bawa ke ‘orang pintar’ untuk dimandikan. Karuan saja aku yang kini menjadi uring-uringan karena ide mama tersebut. Mama berpendapat aku kena teluh yang menyebabkan laki-laki tak pernah langgeng jika berhubungan denganku. Jujur, aku jadi malu dan tak enak hati. Tak enak sama orang tua, apalagi sama diri sendiri. Beberapa hari kemudian tanteku yang diminta mama untuk mencari si ‘orang pintar’ ini memberi kabar, teryata ia sudah merekomendasikan seorang ibu yang konon bisa menyembuhkan penyakit-penyakit ghaib yang aku derita. Ya ampun, seumur-umur baru kali ini aku berhubungan dengan hal seperti ini, membayangkan dimandikan oleh orang lain, padahal aku bisa mandi sendiri. Udah gitu airnya dikasih jampi-jampi dan diberi kembang tujuh rupa pula. Akhirnya hari yang aku takutkan tiba juga, keragu-raguan masih menyelimutiku, apa iya aku memang kena teluh. Rasanya aku selama ini baik-baik saja, ibadah lancar, rejeki dan kesehatan juga lancar, tapi kenapa kok tiba-tiba mama memvonisku dengan hal yang tidak-tidak hanya karena aku belum juga mendapatkan pasangan hidup. Sudah terbayang dipelupuk mataku bagaimana penampilan si ‘orang pintar’ ini, pasti menyeramkan, menggunakan berbagai macam pernak-pernik perdukunan. Tapi rupanya apa yang ada dibayanganku ternayata jauh dari kenyataan. Si ‘orang pintar’ adalah seorang perempuan yang berpenampilan lembut, wajahnya manis dengan kulit yang bersih, bersahaja dangan senyumnya yang khas. Tampang dan penampilannya jauh sekali dari bayanganku tentang ‘orang pintar’ yang punya ilmu dan bisa menyembuhkan orang. Sebelum ritual dilaksanakan aku sempat curhat dengannya, di luar dugaan perempuan ini sudah mengetahui akar permasalahan yang aku hadapi. Sekitar tiga tahun lalu aku memang pernah mendapatkan ‘kutukan’ dari seorang perempuan yang merasa terkhianati karena kekasihnya berpaling kepadaku. Saat itu perempuan itu bersumpah serapah akan membuat aku hidup sebatang kara, namun waktu itu aku tak pernah memikirkannya. Setelah itu, aku akhirnya menjalani ritual seperti yang telah disepakati. Disela-sela ‘kesibukannya’ memandikan aku, perempuan ini memberi banyak petuah buat aku, bahwa aku seharusnya tak perlu takut dengan ancaman-ancaman seperti yang pernah kualami, “Yang namanya jodoh, rejeki dan kematian itu Tuhan yang mengatur, bukan dukun, buktikan kalo kamu juga bisa mendapatkan pasanga” ucapnya kala itu Dalam hati aku mengiyakan semua ucapannya, aku memang seharusnya tak perlu takut karena Tuhan pasti memberikanku jodoh. Mungkin selama ini aku saja yang kurang membuka diri dengan laki-laki setelah peristiwa tiga tahun lalu itu. Sebanarnya  selama tiga tahun belakangan banyak laki-laki yang berusaha mendekati aku, cuma mungkin aku saja yang terlalu takut atau mungkin tak terlalu perduli dengan perhatian mereka. Tapi ada baiknya aku mengalami hal seperti ini, aku jadi lebih mengerti dan mau membuka diri. aku juga berfikir tak ada gunanya memikirkan hal-hal negative tentang orang lain. Rasanya aku tak perlu sakit hati dengan orang-orang yang sudah menyakiti aku dengan sumpah serapahnya, biarlah semuanya berjalan dengan semestinya. Mudah-mudahan dengan begitu aku bisa lebih membuka diri dan percaya bahwa Tuhan akan memberikanku jodoh Dengan memohon ridho-Mu ya Allah…aku ikhlaskan semua kejadian dalam hidupku…aku buka lebih lebar pintu jodoh dan rejeki…aku izinkan semua yang aku inginkan untuk hadir dalam hidupku dengan mudah dan menyenangkan…aku sudah lelah…aku capek…rasanya aku ingin tidur saat ini……(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: