Lebong Berpotensi Kembangkan Pala
TUBEI,BE - Bupati Lebong H Rosjonsyah SIP MSI mengungkapkan kabupaten Lebong masih memiliki potensi besar untuk pengembangan kebun Pala. Pemda Lebong sendiri ditahun 2015 yang akan datang mengupayakan pengadaan bibit pala untuk diberian Kepada Masyarakat Lebong yang memiliki Kelompok Perkebunan yang benar-benar memiliki lahan. \"Saya melihat potensi pala ini sangat menjanjikan untuk di Kembangkan, Kita upayakan pengembangan kebun Pala ini akan dilakukan di wilayah Lebong, mudah-mudahan di tahun 2014 ini bisa berjalan. Kalau belum bisa berjalan kita lakukan ditahun 2015. Dari beberapa kali saya melihat perkebunan pala di daerah lain, ternyata jika kita memiliki 16 pohon pala yang telah panen sudah dapat menyekolahkan anak hingga ke Perguruan tinggi. Memang umur pala dari mulai tanam hingga panen anatra 5-7 tahun, tapi setelah panen, Pala tidak mengenal musim atau bisa dikatakan setiap hari bisa di panen,\" ungkap Bupati di hadapan Kelompok tani pada saat pertemuan di Dinas Kehutanan beberapa waktu lalu. Bupati juga mengigatkan petani agar tidak gegabah dalam mengambil keputusan ketika hendak berkebun. Karena selama ini menurut bupati, petani di Lebong terlalu cepat mengganti tanamannya ketika ada penurunan harga. \"Saya melihat di Lebong ini, sistem perkebunan yang dilakukan petani tergantung dengan harga. Sebagai contoh ketika harga kopi turun, petani ramai-ramai menebang pohon kopinya dan mengganti dengan tanaman lain. Nah sekarang harga kopi lagi tinggi, petani kembali menanam kopi, ini kan merugikan petani itu sendiri. Seharusnya pada saat harga rendah kopi tersebut tetap di rawat sehingga pada saat harga tinggi kita tidak hanya menjadi penonton,\" kata Bupati. Bupati juga mengungkapkan, jika dirinya telah meminta agar dinas perkebunan dan Kehutanan merancang program penanaman pala di wilayah Lebong, hinggapada saat program ini dijalankan bantuan yang di berikan oleh Pemda Lebong tepat sasaran. \"Semua program yang kita lakukan tujuanya untuk peningkatan perekonomian masyarakat, seharunya penerima bantuan juga benar-benqar menjalankan program yang kita berikan. Jangan hanya bertujuan untuk keuntungan sesaat. Setelah bantuan diberikan bukannya di tanam tapi malah di jual. Tindakan seperti ini akan merugikan petani itu sendiri dan pemerintah daerah,\" pungkas Bupati.(777)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: