Robot yang Memahami Emosi Manusia
TOKYO– Pengunjung pusat perbelanjaan di area Omotesando, Tokyo, dihebohkan dengan kedatangan sebuah robot. Si robot yang bernama Pepper itu memang menyambut pengunjung dengan ramah. Bentuknya pun imut dan lucu sehingga membuat pengunjung yang mayoritas ibu-ibu dan anak-anak menyukainya.
’’Jadi, Anda datang untuk menemui saya hari ini? Saya senang bertemu dengan Anda. Apa yang Anda lakukan akhir pekan ini?’’ tanya Pepper pada salah seorang pengunjung yang mendekatinya. Jumat (6/6) Pepper memang diperkenalkan di depan publik untuk kali pertama oleh pembuatnya, SoftBank.
Menurut SoftBank, Pepper mempunyai banyak kelebihan. Selain bentuknya yang hampir mirip dengan manusia dan bisa mengobrol, robot setinggi 120 cm itu mampu mengerti emosi orang yang berbicara dengannya. Ia juga mampu memahami 70–80 persen dari percakapan spontan yang dilontarkan manusia.
Karena itu, saat uji coba kemarin, Pepper diberdayakan untuk mengumpulkan opini para pembeli tentang barang dagangan di pusat perbelanjaan tersebut. ’’Ia (Pepper, Red) sangat imut. Ia tampak seperti anak-anak sungguhan,’’ ujar Itsumi Yabe, 28, salah seorang pengunjung.
’’Saya pikir, ia akan berbicara tanpa menghiraukan apa yang saya ucapkan. Tetapi, ia benar-benar berinteraksi dengan saya. Itu sungguh hebat,’’ ujar Shintaro Hamada, 23, pengunjung lain.
Wakil Direktur Departemen Manajemen dan Pengembangan Bisnis Softbank Kaname Hayashi mengungkapkan, Pepper juga bisa melakukan penelitian pasar secara otomatis. Sebab, ia mampu mengakumulasi data tentang produk apa saja yang bisa membuat orang senang. ’’Pepper bisa memahami perhatian orang. Kemampuan tersebut memiliki imbas yang jauh lebih besar daripada sebuah gambar di televisi atau layar di toko-toko,’’ ujarnya.
Rencananya, Pepper akan diproduksi secara masal oleh Foxconn, Taiwan. Ia bakal dijual untuk umum Februari mendatang dengan harga USD 2 ribu (sekitar Rp 22 juta). ’’Kita menggunakan banyak robot di pabrik-pabrik. Tetapi, ini adalah robot untuk konsumen dan komunikasi. Ini bisa menjadi revolusi,’’ ujar Chief Executive Foxconn Terry Gou. (AFP/AP/c23/sha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: