92 Sapi Betina Produktif Dipotong

92 Sapi Betina Produktif Dipotong

CURUP, BE - Laporan pemotongan sebanyak 92 ekor sapi betina umur di bawah 5 tahun menjadi masalah serius terhadap komitmen Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong (RL), dalam upaya mempertahankan populasi hewan potong jenis sapi di Provinsi Bengkulu.  Data pemotongan sapi betina tersebut disampaikan Pemerintah Provinsi Bengkulu lewat tembusan surat yang disampaikan ke DPRD RL, bahkan sebanyak 92 ekor sapi betina yang disembelih terekam sejak bulan Januari hingga Februari 2014, padahal jelas-jelas Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu nomor 3 tahun 2013 tentang pengendalian ternak sapi dan kerbau betina produktif. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong, Ir Amrul Eby dikonfirmasi wartawan via handphon, Jum\'at (6/6) tidak membantah kabar tersebut. \"Kami sudah melakukan hearing dengan Komisi II DPRD RL terkait persoalan tersebut, namun perlu diketahui sapi betina juga bisa disembelih jika mandul, cacat dan faktor lainnya yang tidak memungkinkan menjadi indukan yang baik,\" tegasnya. Dijelaskan Eby, dalam pelaporan betina sapi di bawah umur 5 tahun yang disembelih pada bulan Januari-Februari 2014 tersebut memang tidak ada penjelasan, faktor kondisi fisik dan bilogis hingga sapi betina bisa disembelih. \"Kami cukup gencar melakukan sosialisasi untuk larangan pemotongan sapi betina produktif, sejumlah pemilik usaha sapi potong juga tidak akan mungkin mau menyembelih atau menjual sapi betina mereka, karena masih sangat dibutuhkan untuk meningkatkan populasi sapi,\" ungkapnya. Di bagian lain, Anggota Komisi II DPRD RL Wahono, SP mengungkapkan, regulasi terkait upaya menjaga populasi hewan betina ini cukup serius, bahkan pelakunya pemotongan hewan betina produktif bisa denda hingga Rp 25 juta.  \"Jika memang aturan itu mau ditegakkan, siapa saja yang tidak mendukung upaya pengendalian hewan betina produktif bisa didenda, namun kami berharap RL juga punya komitmen dalam menjaga bahkan meningkatkan populasi ternak dengan menjaga ternak betina produktif,\" ungkapnya. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: