Dikbud Bungkam, Unib Belum Terima Laporan

Dikbud Bungkam, Unib Belum Terima Laporan

Tidak Ujian Tapi Lulus UN BENGKULU, BE - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu, masih enggan membeberkan kabar adanya 2 peserta paket C yang tidak ujian tapi lulus ujian nasional.  Alasannya, persoalan ini sudah masuk ranah Dinas Pendidikan Provinsi. \"Persoalan ini menjadi ranah provinsi, kita sudah koordinasi ke Dispendik Provinsi,\" kata Kabid Dikmen Dikbud, Dra Hj Rosmayetti MM, singkat. Di sisi lain, Universitas Bengkulu selaku  panitia pengawas ujian nasional sekaligus tim pemindai Lembar Jawaban Ujian Nasional  (UN) 2013/2014, hingga kemarin belum mendapat laporan.  Koordinator Tim Pemindai, Yudhi mengatakan, pihaknya belum tahu persis apa permasalahan sebenarnya terjadi. \"Sebelumnya kami mendapat informasi dari Dispendik persoalan itu.  Agar tidak ada persepsi  miring, panitia pemindai Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) Unib, langsung melakukan cross cek terhadap  nama peserta yang diduga lulus UN tanpa ujian itu.  Sayangnya, 2 inisial K dari PKBM F dan E dari PKBM P, yang dikabarkan tersebut, belum diketahui. Dan belum juga ada laporan ke tim pemindai Unib,\'\' kata Koordinator Pemindai, Yudhi yang diamini Humas Unib, Suharyanto SPt.MP. Hanya saja kata Yudhi, kasus serupa, pernah terjadi.  Yakni ditemukan  adanya pengurus PKBM Infotama yang beralamat di Jalan Batanghari, Kota Bengkulu mendatangi tim pemindai Unib. Kedatangan mereka ini membawa data peserta, dengan nomor peserta  yang disertai surat dari Diknas.   Nama dan nomor peserta itu kemudian kita cocokkan dengan LJUN-nya. \'\'Hasil cros cek kita, ada siswa atas nama DS (Dery Saputra)  yang tercatat mengikuti UN, saat mengerjakan mata pelajaran Matematika, salah dalam membulatkan nomor peserta.  Seharusnya yang dihitamkan pada bulatan 009, tapi yang dihitamkan pada bulatan 001.  Karena komputer membaca  bulatan yang dihitamkan, kalau yang dibulatkan 001 maka komputer membaca nomor peserta UN  001 yang dimiliki  SW (Sri Wahyuni), yang memang tidak mengikuti ujian.  Dan munculah nilai Sri Wahyuni  pada mata pelajaran Matematika 3,50.  Si anak salah menghitamkan nomor, yang seharusnya dihitamkan 009 tapi dihitamkan 001, sehingga menyebabkan DS dinyatakan tidak lulus,\" tukasnya. Menurut Yudhi, sistem kerja komputer itu akan membaca apa yang dihitamkan pada bulatan, dan tidak membaca tulisan. Ditambahkan Suharyanto, apa yang dikerjakan  tim pemindai Unib telah sesuai dengan prosedur.  Yakni menerima LJUN melakukan cross cek  jumlah  LJUN kemudian melakukan scaning terhadap LJUN  tersebut. Scaning itu tanpa adanya perubahan sedikitpun.  \"Jika disana tertulis A, maka yang keluar adalah A,\" katanya. Kejadian ini diharapkan tidak terulang lagi.   Untuk itu  kedepanya PKBM atau sekolah dapat menekankan pengisian identitas kepada peserta.   Terlebih pengumuman itu hanya mencantumkan nomor ujian, tidak disertai nama. (247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: