Aktivis PKS di UNY Tolak Hatta, Dukung Prabowo-Dahlan

Aktivis PKS di UNY Tolak Hatta, Dukung Prabowo-Dahlan

YOGJAKARTA - Aktifis Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sepakat mendukung Prabowo-Dahlan Iskan dalam Pilpres 2014. Hal itu mereka katakan menanggapi rencana duet Prabowo-Hatta.

\"Kalau kami di sini lebih sepakat kalau Pak Prabowo gandeng Pak Dahlan, bukan Pak Hatta,\" ungkap Presiden BEM Keluarga Mahasiswa UNY Tommy dalam keterangan tertulisnya, Minggu (18/5).

Menurut dia, selama menjabat menjadi menteri BUMN maupun Dirut PLN, Dahlan kerap memiliki gagasan-gagasan baru. Maka dari itu, Dahlan akan sangat cocok bila mendampingi Prabowo.

\"Setiap tokoh yang sudah muncul sekarang, terutama Pak Dahlan Iskan, memiliki gagasan-gagasan yang menarik dan memiliki basis massa yang kuat. Kalau beliau maju sebagai Wapres di poros Gerindra, tentu akan menarik karena pasti berpengaruh positif terhadap peta politik dan kekuatan poros Gerindra di Pilpres,\" ulas Tommy.

Hal senada juga diserukan oleh Ketua BEM FIP UNY, Haris. Ia yakin bila Prabowo-Dahlan bersanding akan menambah dukungan bagi Partai Gerindra.

\"Kans-nya lebih bagus Pak DI daripada Hatta. DI punya relawan Dahlanis yang sangat militan dan didukung kekuatan media,\" serunya.

\"Kalau Hatta Cawapres agak kurang sepakat, saya pilih yang paling siap, yang paling jelas visi misinya, dan paling cemerlang track recordnya, Menteri BUMN Pak Dahlan Iskan sudah pas,\" imbuh Sekjen BEM Keluarga Mahasiswa UNY Ficky.

Seperti diketahui, Anggota Majelis Syuro PKS Refrizal membantah partainya bakal langsung mendukung Ketua Umum PAN Hatta Rajasa sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto. Sikap itu disampaikan walau PKS mendeklarasikan dukungan terhadap Partai Gerakan Indonesia Raya.

Menurut Refrizal, PKS masih akan memperjuangkan tokoh dari kalangan internal untuk duduk di kursi RI-2.

\"Kami tetap memperjuangkan para pemenang Pemilihan Raya PKS, karena itu adalah amanah Majelis Syuro. Semua punya hak yang sama untuk menjadi cawapres. Artinya, masih akan ada pembicaraan soal siapa capres-cawapres,\" tandas Refrizal, Sabtu (17/5).(chi/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: