Pengunduran Diri Dirut RSMY Diproses
BENGKULU, BE - Surat pengunduran diri yang diajukan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu, drg Daisy Novira Mars beberapa waktu lalu, ternyata disetujui oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan Pangkat (Baperjakat) Pemerintah Provinsi Bengkulu. Hanya saja saat ini surat pemberhentian Daisy itu belum dikeluarkan gubernur Bengkulu karena masih menunggu penggantinya. Ini disampaikan Ketua Baperjakat sekaligus Plt Sekda Provinsi Bengkulu, Drs H Sumardi MM, kemarin. \"Menurut saya, PNS yang tidak mampu mengembankan tugasnya karena ada masalah pribadi atau lain hal merupakan PNS yang patuh dan taat pada undang-undangan yang berlaku. Pengunduran dirinya mencerminkan bahwa dia adalah PNS terbaik yang memiliki integritas. Permintaanya kita proses sambil menunggu penggantinya,\" kata Sumardi saat diwawancarai di ruang kerjanya, kemarin. Mantan caretaker Walikota Bengkulu ini mengakui adanya surat pengunduran diri dirut RSMY tersebut, bahkan menurutnya surat itu sudah tiga kali disampaikan dengan alasan ingin fokus mengurus keluarganya. \"Surat itu sudah 3 kali masuk, pertama bulan Januari lalu langsung kepada pak gubernur, kedua saya disampaikan kepada saya dan ketiga beberapa hari lalu langsung disampaikan ke pak gubernur lagi,\" akunya. Setelah mengajukan surat pengunduran yang kedua kalinya, pihak Pemprov pun sempat meminta semua Direktur RSMY rapat untuk mengajukan sedikitnya 3 nama calon dirut. Hanya saja saat ini pihak rumah sakit hanya memberikan kriterianya saja, bukan nama calonnya. \"Kita tidak butuh kriterianya, yang kita mau adalah nama-namanya langsung. Dan itu tidak mampu dipenuhi oleh pihak rumah sakit, sehingga pengunduran diri Daisy pun belum kita setujui,\" paparnya. Sumardi mengaku, pihaknya sendiri menginginkan Dirut RSMY nanti adalah orang yang mampu bekerja dengan baik, lincah, komitmen memberikan pelayanan yang baik, terbuka, mampu mensejahterakan karyawan, tidak ragu dan tidak takut mengambil kebijakan. \"Maunya lebih cepat lebih bagus, karena ini menyangkut pelayanan publik,\" imbuhnya. Sejauh ini baru muncul dua nama yang dinilai layak untuk menggantikan Daisy Novira. Kedua adalah Direktur Rumah Sakit Kota dr Lista Cerly Viera MM, dan dr Mukhtar yang saat ini menjabat sebagai salah satu wadir di RSMY. \"Sekarang sudah 2 orang itu calonnya, dan kita masih mencari calon lainnya. Karena minimal harus 3 nama untuk dilakukan fit and proper test,\" ujarnya. Ia juga mengaku, bahwa pengangkatan dirut nantinya bukan berdasar senioritas dan junioritas, melainkan berdasarkan kemampuan calon itu sendiri. \"Bukan berdasarkan senior-junior, tapi orang yang mampu membangkitkan kembali manegemen, membayar utang, bayar insetif karyawan dan mampu menyelesaikan masalah, bukan tiap hari hanya melapor,\" sampainya. Sementara itu, Sumardi juga mengakui bahwa beberapa waktu lalu ia mendapati adanya usulan dari Daisy untuk merombok semua struktur pejabat di lingkungan RSUD M Yunus. Usulan itu tidak direspon pihaknya, karena Dirut Daisy hanya menyuguhkan nama-nama yang baru, sedangkan pejabat yang lama tidak ada solusi penempatannya. \"Memang benar adanya usulan yang tidak kami repon itu. Usulan itu bukan kami tidak mau meresponnya, tapi memang tidak bisa direspon karena tidak ada solusinya. Dia ajukan orang baru, tapi yang lama itu tahu mau dikemanakan. Kalau dia memiliki solusi penempatan pejabat yang lama, akan kita respon meskipun usulannya merombak semua pejabat mulai dari wadir hingga ke staf yang paling bawah,\" urainya.(400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: