Penyapu Jalan Tewas Dirampok?
RATU SAMBAN, BE - Warga Kelurahan Penurunan, kemarin (8/12) sekitar pukul 08.00 WIB digegerkan dengan penemuan seorang mayat wanita lanjut usia (lansia) di kali atau anak sungai di kawasan makam keramat Kelurahan Penurunan.
Wanita malang yang diketahui bernama Asni (69), warga Jalan Putri Gading Rt 17 Cempaka, Penurunan, Kota Bengkulu itu, diduga tewas dibunuh perampok. Pasalnya, saat ditemukan posisi mayat korban terlentang dan didapati bekas pukulan benda tumpul di bagian kepala belakang korban. Tidak hanya itu, bongkahan batu sebesar bola futsal ditemukan tak jauh dari lokasi penemuan jasad korban yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang sayur dan penyapu jalan ini. Selain itu, sejumlah barang berharga milik korban seperti dompet dan ponsel tidak ada di lokasi penemuan jasad itu sendiri.
Kapolres Bengkulu, AKBP H Joko Suprayitno SST MK melalui Kapolsek Ratu Samban, AKP Milian Azis SH, ketika dikonfirmasi membenarkan penemuan mayat itu. Namun pihaknya belum berani menyimpulkan jika korban tewas karena dibunuh perampok. Milian mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari saksi warga sekitar dan anak korban. Berdasarkan informasi sementara, kepolisian menduga korban terpeleset dan tercebur ke anak kali tersebut. \"Sejauh ini kita masih mendalami akan penemuan mayat ini. Sejauh ini sejumlah barang bukti berupa batu telah kita amankan di seputaran lokasi,\" katanya.
Di sisi lain, polisi menduga, jarak antara korban tewas dengan ditemukan belum terlalu lama. Korban diduga tewas beberapa jama sebelum ditemukan, mengingat kondisi darah pada luka korban juga belum mengering serta tubuh korbanpun masih lunak. \"Kami juga akan melakukan visum luar terhadap jasad korban serta mencari saksi yang mengetahui akan kejadian dan yang pertama kali menemukan jasad korban ini,\" ujar Milian saat ditemui di lokasi kejadian. Sementara itu, usai dilakukan visum di RS Bhyangkara, korban langsung dibawa ke rumah duka, kemudian langsung dimakamkan oleh pihak keluarga.
Sedangkan, keterangan Darwis (43), sal satu anak korban, terakhir dia melihat orang tuanya itu pada Jumat sore. Kemudian bertemu lagi pada pagi hari setelah menjadi mayat.
Diceritakan Darwis, jika rutinitas keseharian ibunya adalah sebagai penjual sayur dan penyapu jalan. Selain itu, setiap harinya orang tuanya ini selalu membawa ponsel dan dompet. Namun saat mayatnya ditemukan, dompet dan ponsel itu tidak ditemukan di dekat korban. Apakah korban mempunyai musuh? Menurut Darwis, setahu dia orang tuanya selama ini tidak memiliki musuh. \"Saya rasa ibu saya (korban, red) tidak memiliki musuh. Tetapi kami meyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengusut penyebab meninggalnya ibu kami tersebut,\" terangnya.(333)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: