Disambar Lampu Teplok, Balita Terbakar
Diduga Gunakan Minyak Tanah Oplosan ARGA MAKMUR, BE - Malang nasib Melati (4), warga Desa Talang Rasau, Lais, Bengkulu Utara. Pasalnya dia mesti dirawat di RS Hana Charitas Arga Makmur untuk mendapatkan perawatan medis, akibat luka bakar yang dialami sekujur tubuhnya yang disambar api yang bersumber dari minyak tanah yang diduga opolosan. Peristiwa itu diketahui kemarin (5/5) malam sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu listrik di kawasan rumah korban mati, sehingga korban hendak menghidupkan lampu teplok di rumahnya itu. Namun minyak tanah yang ada di lampu teplok itu habis, maka ibu korban, Deni (35) mengisi minyak lampu tersebut. Usai ibunya mengisi minyak, korban mencoba menghidupkan kembali lampu tersebut menggunakan korek. Naas bagi korban saat menghidupkan lampu tiba-tiba api di lampu tersebut menyambar dan membakar sekujur tubuh korban. Korban lari ketakutan dan berteriak. Ibu korban yang berada tak jauh dari korban mencoba menyelamatkan korban dari kobaran api menggunakan tangan. Warga yang mengetahui kejadian itu langsung menolong korban saat api melalap korban. Usai mematikan api korban dirujuk ke rumah sakit. Korban mengalami luka bakar disekujur tubuh, sedangkan ibu korban mengalami luka bakar dibagian atas telapak tangan. \"Sudah saya mengisi minyak untuk menghidupkan lampu teplok itu, anak saya ini mau mencoba menghidupkan lampu, dan tak lama itu minyak itu menyambar mengena anak saya. Saya mencoba menolong anak saya mematikan api menggunakan tangan, sekujur tubuh anak saya terbakar dan saya mengalami luka bakar di telapak tangan ini,\" jelas ibu korban. Ia pun menduga kalau minyak tanah yang disalinkannya ke lampu tersebut adalah minyak oplosan yang baru saja dibelinya kepada pengecer minyak tanah seharga Rp 12 ribu perliter. Karena saat hendak menghidupkan lampu itu minyak tanah itu langsung menyambar, layaknya sambaran bensin. \"Saya duga minyak itu dicampur bensin, karena saat kejadian itu api itu menyambar. Kalau minyak tanah asli mana bisa menyambar. Saya membeli minyak itu di pengecer keliling, karena di warung memang sudah tidak ada lagi yang menjual, saya harapkan pengecer yang menjual minyak itu teliti untuk menjual minyak tersebut agar kejadian yang sama tidak terulang lagi,\" harapnya. Semenetara Kapolsek Lais, Iptu Razuki Girsang mengakui tidak mengetahui adanya musibah balita terbakar di desa tersebut akibat minyak tanah yang diduga oplosan itu. Namun ia meduga untuk penjualan minyak tanah yang dijual itu berasal dari Jambi yang sengaja dioplos oleh pihak tak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan tanpa memperhatikan keselamatan pengguna. \"Saya dapat info kalau minyak oplosan yang dijual pengecer di desa itu didatangkan dari Jambi. Jadi kita harapkan kalau warga curiga dengan penjualan minyak segera laporkan saja untuk ditindaklanjuti,\" demikian Kapolsek. (117)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: