PDAM Vakum Segera Difungsikan

PDAM Vakum Segera Difungsikan

  BENTENG, BE - Aset dan fasilitas PDAM yang terdapat  di Desa Batu Beriang Kecamatan Pematang Tiga, yang selama ini vakum segera difungsikan kembali di tahun 2014 ini. Selama ini memang belum difungsikan karena kendala belum adanya kejelasan aset  itu. Belum ada penyerahan secara resmi dari kabupaten induk, yaitu kabupaten Bengkulu Utara ke Bengkulu Tengah. \"Segera akan kita operasikan kembali,\" kata Kepala PDAM Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), Sudarmin SH . Menurutnya, tahun 2013 lalu telah diakomodir dan diusulkan pemanfaatan akses penyediaan air di titik Pematang Tiga tersebut. Namun, belum dipenuhi sehingga akan diajukan kembali pada APBD Perubahan 2014 nanti. Harapannya, usulan anggaran untuk mengaktifkan PDAM itu dapat disetujui dan diterima oleh pihak eksekutif dan legistatif nantinya. “Sudah kita ajukan untuk pemanfaatkan kembali lagi aset yang terbengkalai itu di tahun 2014 ini,” katanya. Dijelaskannya, untuk pemanfaatkan fasilitas PAM itu memerlukan dana dan sumber air yang jelas. Karena sumber air baku yang lama tidak bisa lagi difungsikan untuk penyediaan air, membutuhkan sumber baru. “Tim sudah survey ke lapangan, jika mau memungsikan fasilitas itu butuh sumber air baku. Karena, air yang lama tidak layak dikonsumsi,” jelasnya. Ia menambahkan, Kecamatan Pematang Tiga merupakan kawasan kecamatan yang rata-rata desanya berada diatas ketinggian dan letak geografisnya bukit serta pegunungan. Desa ini sering mengalami krisis air bersih jika masuk musim kemarau dan kondisi itu dikeluhkan warga. “Ya apa boleh buat, tahun ini jika terjadi kemarau akan terulang lagi krisis air bersih, sebab PAM batal ddifungsikan,” tambahnya. Kepala Desa Pematang Tiga, Samidan mengatakan seluruh desa di Kecamatan Pematang Tiga masih sulit mendapatkan air bersih. Walaupun ada pembuatan sumur, tapi sering tidak mengeluarkan air jika masuk kamarau. “Jangankan untuk desa yang rata-rata tinggi letaknya, di daerah lembah atau rendah juga susah dapat air bersih yang layak,” ucapnya. Kemudian kata Samidan, persoalan yang klasik di Pematang Tiga tersebut perlu diprioritaskan. Karena masyarakat tidak bisa mengandalkan aliran sungai yang sudah banyak tidak layak untuk dikonsumsikan oleh masyarakat. “Paling tidak pemerintah dan dinas terkait menyediakan solusi air bersih, agar desa-desa lebih nyaman kalau musim kemarau,” demikian Kades.(111)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: