Korban Tenggelam Ditemukan Membusuk

Korban Tenggelam  Ditemukan Membusuk

SAM, BE - Korban tenggelam terseret arus Sungai Alas, Yanto Semibiring (48) warga Desa Gelombang Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM), kemarin jenazahnya ditemukan membusuk di Muara Sungai di Desa Tedunan. Jenazah korban ditemukan secara tidak sengaja oleh nelayan yang sedang menjaring ikan bernama Bahan (40) warga Tedunan, pada 100 meter dari garis pantai.

Bau jenazah korban sudah sangat menyengat, membengkak, sudah menghitam dan tinggal mengenakan pakaian dalam. Tubuh korban tersangkut pada jaring milik Bahan sekitar pukul 15.30 WIB sore kemarin (5/12). Korban sendiri tenggelam dan terseret arus sejak 3 hari lalu, tepatnya pukul 19.00 WIB Senin (2/12) di Desa Talang Durian Kecamatan Semidang Alas (SA).

Jarak antara TKP dengan penemuan mayat korban tersebut tak kurang dari 20 km. Sementara itu, tim relawan yang melakukan pencarian korban yang teridiri dari SAR, PMI, BPBD Seluma hingga Polres Seluma dan Kodim 0425/Seluma hanya memfokuskan pencarian dari TKP hingga radius 5 km ke arah hilir. Yakni hanya sampai pada lokasi Bendungan Alas di Desa Rantau Panjang SA.

Ketua Tim BPBD Seluma, Novery Zainudin SHut MM membenarkan penemuan tersebut. Dikatakannya, setelah mendapat informasi penemuan mayat di muara itu, pihaknya bersama anggota tim gabungan lainnya langsung menuju lokasi melakukan evakuasi dengan kantong mayat. Diakuinya, fokus pencarian hanya sampai pada lokasi Bendungan Alas yang dilakukan selain pihaknya memperikaran mayat korban masih berada di sekitar radisu 5 km itu, juga sejumlah orang pintar atau dukun yang diyakini masyarakat setempat sebagai juru kunci Sungai Alas juga menyebutkan mayat korban belum hanyut ke hilir bendungan.

”Yang menemukan pertama kali, nelayang yang sedang mencari ikan. Perkirakan kita dan perkiraan orang pintar yang diikuti, meleset,” kata Novery.

Sementara itu, kronologis kematian Yanto bermula ketika korban bersama 3 orang rekannya dari Desa Gelombang; Dihin (60), Disan (40), Sulaiman (40) menyeberangi arus sungai secara beriringan, di Desa Talang Durian. Korban dan 3 rekannya sesama penghobi mancing itu akan pulang ke rumah. Oleh rekannya, saat menyeberang Yanto berada pada posisi di tengah, hal tersebut dimaksudkan agar rekannya bisa menyelamatkan Yanto kalau-kalau terseret arus. Karena Yanto memang diketahui tak bisa berenang.

Kedalaman air pada lokasi penyeberangan tersebut hanya 1 meter, tapi arusnya deras. Lebar sungai sekitar 40-an meter. Tepat di tengah-tengah arus, Yanto kemudian terpelesat, hingga terseret sampai ke Lubuk Pisungan yang dalam dan airnya berputar seperti angir tordano itu. Seketika itu, Yanto pun tenggelam ditelan arus deras. (444)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: