LJUN Gunakan Fotokopian, Beredar SMS Kunci Jawaban
BENGKULU, BE - Di hari ketiga pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMA sederajat diwarnai kekurangan soal dan lembar jawaban ujian nasional (LJUN). Peristiwa ini terjadi di Kabupaten Kepahiang dan Bengkulu Selatan. Tak ayal, untuk memenuhi kekurangan soal dan lembar jawaban mengambil cadangan ke sekolah lain dan sisanya terpaksa harus difotokopi. Wakil Ketua Koordinator Pengawas Ujian Nasional Perguruan Tinggi Negeri, Prof. Dr Ir. Priyono Prawito menyebutkan kekurangan soal di Kepahiang terjadi di satu sekolah. Jumlah soal yang kurang mencapai 1 bundel amplop. Namun Priyono tak hapal persis sekolah dan mata pelajarannya.\"Kekurangan soal di Kepahiang dapat diantisipasi dengan mengambil soal cadangan ke sekolah lain beserta LJUN-nya,\" ungkapnya. Masih dikatakan Priyono, kekurangan soal dan LJUN sempat membuat cemas terjadi di SMAN 4 Kecamatan Kedurang, Bengkulu Selatan. Peristiwa ini sempat menjadi heboh. Pasalnya di lokasi itu satu sekolah mengalami kekurangan 60 lembar soal Matematika untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Karena tidak ada cadangan soal, akhirnya panitia disaksikan pengawas Dispendik, Pengawas Independen dan kepolisian melakukan pengawalan penggandaan soal sebanyak 60 lembar tersebut termasuk LJUN dengan memfotokopinya. Pun begitu, masalahnya tak begitu saja selesai. Sebab, muncul kekhawatiran jika LJUN fotokopian itu tidak terbaca saat dipindai. Bila demikian, siswa-siswa yang menggunakan LJUN fotokopian bisa tak lulus. Kekawatiran itu akhirnya terjawab. Ini setelah LJUN tiba di Universitas Bengkulu (Unib). Pemindaian LJUN dilakukan dengan hati-hati. \"Karena yang digunakan itu kertas dengan kualitas minim sehingga butuh pengerjaan yang super ekstra. Untuk pengerjaanya satu LJUN saja bisa memakan waktu 4 menit. Perbandingannya 1:10 yakni 1 LJUN fotokopi, bisa menunda pengerjaan 10 lembar LJUN lainnya. Untungnya LJUN itu barkode tetap terbaca, \" katanya. Priyono menegaskan, meski menggunakan LJUN fotokopian siswa tidak usah kawatir karena pemindaian telah dilakukan dan semua dapat terbaca. Masih dibeberkan Priyono, proses pemindaian secara keseluruhan mendekati tuntas. Pemindaian dilakukan dalam dua tahapan, tahap pertama tim panitia melakukan penerimaan LJUN dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, tim kemudian menghitung ulang. Setelah dinyatakan lengkap, LJUN dikumpulkan berdasarkan kabupaten, kemudian diserahkan pada tim pemindai yang lokasinya berbeda dan sangat steril. Untuk mempercepat proses pemindaian, Unib telah menambah satu unit alat pemindai. Dengan begitu yang tadinya tiga unit sekarang menjadi empat unit dan keseluruhanya difungsikan. \"Pemindaian diawali dari Kota Bengkulu dengan jumlah peserta terbanyak, dan telah tuntas dikerjakan,\" terangnya. Sementara LJUN di kawasan Pulau Enggano diprediksi hari ini tiba dan diserahkan ke Unib.\"Kita berharap alat transportasi lancar dan peralatan pemindai lancar. Dengan begitu target pemindaian yang hanya ditarget 10 hari dapat terselesaikan,\" tandasnya. Beredar SMS Di hari terakhir pelaksanaan UN juga diwarnai beredarnya sejumlah SMS (short messege service) yang diduga merupakan kunci jawaban soal Ujian Nasional 2014 tingkat SMA/ SMK sederajat beredar di Kota Bengkulu. Informasi yang diperoleh koran ini, beberapa siswa mendapatkan kunci jawaban soal Bahasa Inggris, lengkap dengan imbauan bertuliskan: “Kirim kawan2 yg lain, ingat it yg listening..” Informasi berkembang, kabar kunci jawaban ini dihargai Rp 50 ribu. Kemudian oleh siswa kunci jawaban itu disalin ulang dalam kertas, karena tidak boleh membawa ponsel ke kelas. Menyikapi hal ini, Ketua panitia UN Provinsi Bengkulu R. Wahyu D.P tak membantah isu tersebut. Namun sejak awal ia mengingatkan agar para peserta ujian untuk tidak percaya beredarnya kunci jawaban yang beredar tersebut. Pasalnya kunci jawaban tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan. Terlebih, pemerintah telah membuat naskah UN terdiri dari 20 paket sehingga kemungkinan kebocoran soal sangat minim. Diharapkan siswa tidak mengisi soal ujian dengan menyalin kunci jawaban palsu tersebut. Wahyu menyayangkan masih adanya oknum yang sengaja ingin membuat suasana dan mengurangi kenyamanan dalam ujian. Ia meminta kepolisian melacak dan melakukan identifikasi darimana sumber kunci jawaban itu beredar. \"Apalagi tersiar kabar diperjual belikan,\" tandasnya. Wagub Pastikan Lancar Wakil Gubernur, Sultan B Najamudin, pagi kemarin (16/4) meninjau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang berlangsung di beberapa sekolah di Kota Bengkulu. Pertama, wagub melakukan pemantauan UN di SMAN 1, selanjutnya SMAN 7 Plus dan kunjungan itu berakhir di SMAN 3 Kota Bengkulu. Dalam kunjungan tersebut, wagub tidak tidak mendapati adanya keanehan, seperti kebocoran soal, saling menyontek antar peserta, bahkan semua alat komunikasi peserta berupa handphone dilarang dibawa masuk ke dalam ruangan ujian. \"Dari kunjungan ke sekolah-sekolah ini, saya hanya mau memastikan smua kondisi berjalan baik, kehadiran siswa rata-rata 100 persen atau tidak ada yang tidak hadir. Pengawasannya juga lengkap dan tdk ditemukan yang aneh-aneh. Dan soal ujian sendiri masih disegel ketika dibagikan,\" ungkap Sultan saat diwawancarai di SMAN 3 Kota Bengkulu. Ia berharap, dengan lancaranya proses ujian tersebut akan meningkatkan kualitas UN di Provinsi Bengkulu tahun 2014 ini. Menurutnya, dengan meningkatnya kualitas UN, maka secara otomatis akan meningkatkan sumber daya lulusa UN sehingga bisa bersaing untuk memasuki perguruan tinggi yang berkualitas pula. \"Salah satu cara untuk meningkatkan mutu pendidikan kita adalah dengan ditingkatkannya kualitas ujian nasional seperti saat ini. Karena UN sendiri merupakan penentu berhasil atau tidaknya siswa atau siswi itu selama 3 tahun sebelumnya,\" ujarnya. Selain itu, 2wagub juga menginginkan kelulusan peserta UN se Provinsi Bengkulu sempurna atau 100 persen tahun ini. Namun jika masih ada yang gagal, ia meminta untuk legowo karena gagal UN bukan gagal segala-galanya. \"Kita berharap kelulusan kita sempurna, kepada peserta ujian saya minta lakukan yang terbaik, apapun hasilnya kita legowo. Selain itu, juga harus berusaha maksimal dan pasti hasilnya juga akan maksimal. Kalau masih ada nanti yang belum lulus jangan kecil hati dan teruslah belajar lagi,\" ujar wagub memotivasi. Untuk diketahui, peserta ujian di SMAN 1 sendiri berjumlah 243 orang yang terdiri dari 12 ruangan dan ditambah peserta dari SMA Idata sebanyak 12 peserta atau 1 ruangan. Sedangkan di SMAN 7 jumlahnya mencapai 228 peserta, terdiri dari 9 ruang jurusan IPA dan 3 ruan jurusan IPS, sementara di SMAN 3 terdapat 215 peserta. \"Bagi yang berprestasi nanti akan ada rewardnya yang sudah disiapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu,\" tandasnya.(400/247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: