SOFYAN HARDI; Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Bengkulu

SOFYAN HARDI; Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Bengkulu

Pemuda untuk Kebangkitan Rakyat \"SofyanSejak dilantik sebagai Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Bengkulu pada tahun 2012 yang lalu, Sofyan Hardi SE, terus menggalang pemuda di Kota Bengkulu. Penggalangan ini ia lakukan secara lebih massif ketika pria yang terlahir di Palembang pada 24 Januari 1979 ini dilantik sebagai anggota DPRD Kota Bengkulu pada akhir tahun 2012 yang lalu. Bagi Sofyan, terjun ke gelanggang politik, di jaman orang sangat apatis terhadap politik, bukanlah perkara gampang. Ini seperti pengembara yang berteriak-teriak di tengah padang pasir. Tidak bakalan didengar. Namun, ia tak lekas patah arang. Sofyan kembali mencalon sebagai anggota DPRD Kota Bengkulu dari Daerah Pemilihan (Dapil) 1: Kecamatan Gading Cempaka dan Kecamatan Singaran Pati. Di pemilu 2014 ini, Sofyan mengaku membawa misi besar. Tak hanya merebut kursi Wakil Rakyat, tetapi juga penyadaran politik dan membangun gerakan rakyat. Sudah begitu, kalau dirinya berhasil terpilih nanti, maka posisinya sebagai wakil rakyat akan diperuntukkan untuk melayani rakyat, sebuah peran yang telah ia jalankan secara konsisten ketika menjabat sebagai anggota Komisi III DPRD Kota. Namun demikian, Sofyan menyadari bahwa perjuangannya tidak mudah. Di hadapannya banyak aral melintang. Pertama, ia berhadapan dengan sistem politik uang yang telah mengakar. Kedua, ia berhadapan dengan massa rakyat yang sudah terlanjur apatis terhadap politik dan politisi. Tak jarang, karena dijepit kemiskinan, rakyat berpikir pragmatis. Bermodal Kematangan Sofyan mengaku, bekal terbesar baginya untuk maju sebagai Caleg adalah pengalamannya sebagai anggota dewan. Memang, bagi pemuda yang dibesarkan dalam kemiskinan ini, kursi dewan sudah seharusnya digunakan untuk memperjuangkan aspirasi rakyat, tidak sekedar mendengarnya. Ia sadar, mengubah nasib rakyat tidak mudah dilakukan bila hanya menggunakan organisasi sosial seperti Pemuda Pancasila. \"Karenanya kita harus tegas berpihak kepada rakyat yang telah memberikan amanah,\" kata Sofyan. Dengan ketegasannya itulah, lulusan SMPN 1 Kota Bengkulu dan SMUN 2 Kota Bengkulu ini meroket di panggung politik Kota Bengkulu. Komentar-komentar Sofyan sering mewarnai media massa di Bengkulu. Melalui media massa, Sofyan sering menohok kebijakan Pemerintah Kota yang tidak memihak rakyat banyak. Ia pun sempat dinobatkan sebagai \"media darling\". Menurut Sofyan, banyak orang berlomba-lomba menjadi anggota DPR karena motif ekonomi, yakni memperkaya diri. Namun, Sofyan mengingatkan, mereka yang menjadi anggota parlemen karena kepentingan pribadi jelas tidak punya agenda politik. \"Politik itu seni menggunakan kekuasaan untuk kepentingan rakyat. Kalau tidak bicara kepentingan rakyat, itu bukan politik namanya,\" ujar Sofyan. Beranjak dari persoalan tersebut, Sofyan lantas merumuskan agenda politiknya sendiri. Ia berkomitmen untuk memperjuangkan anggaran yang lebih besar untuk pendidikan dan kesehatan rakyat. Ia juga melirik perjuangan anggaran yang lebih besar untuk layanan publik yang modern, massal, dan terjangkau oleh rakyat. Ia juga berkomitmen untuk memperjuangkan kebijakan yang mendorong penciptaan lapangan kerja. Disamping itu, ia juga bakal mendorong direvisinya seluruh peraturan yang tidak melindungi rakyat kecil, terutama para pedagang pasar tradisional dan pedagang kecil. Ia juga punya beberapa komitmen ketika kelak terpilih sebagai anggota DPRD, seperti membuat laporan reguler mengenai aktivitasnya di parlemen kepada konstituen, memperjuangkan penyusunan APBD dan Perda secara partisipatif, dan memilih tetap hidup berkecukupan dengan mengandalkan pengumpulan kekayaan dari usaha seluler yang ia jalankan, bukan dari kursi DPRD. Membaur Bersama Rakyat Setiap hari, Sofyan bersama para Pemuda Pancasila memilih turun untuk menemui rakyat. Ia rutin mengunjungi rumah-rumah rakyat. Dari sini ia belajar mendengar, menyerap dan mendiskusikan apa yang menjadi keinginan rakyat. Tidak kurang telah 800-an rumah yang telah ia kunjungi. Tidak semua menerima, tapi mayoritas menerimanya dengan baik. \"Sebagian besar rakyat memberikan respon positif. Ada yang menolak secara halus hanya karena mereka sudah mempunyai pilihan,\" ungkapnya. Meski perjuangan tak mudah, namun Sofyan tak pernah mengeluh. Bagi Sofyan, mengeluh hanya cocok bagi orang yang memiliki jiwa yang lemah. Ia merasa sangat yakin, dilandasi dengan niat yang tulus dan mulia, perjuangannya akan mendapatkan dukungan rakyat, ia pasti meraih kemenagan. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: