PLN Tak Mampu Bebaskan Lahan

PLN Tak Mampu Bebaskan Lahan

BENGKULU, BE - Upaya PT PLN (Persero) untuk membangun Gardu Induk (GI) Pulau Baai yang berlokasi di Air Sebakul masih menemukan batu sandungan. Salah satu-satunya yang masih menjadi kendala pembangunan GI tersebut adalah pembebasan lahan untuk pembangunan tower transmisi menuju GI tersebut. \"Saat ini yang masih menjadi kendala kita dalam pembangunan GI adalah pembebasan lahan untuk tapak tower transmisi menuju GI Pulau Baai,\" ungkap Humas PLN Bengkulu, Amir Hamzah. Menurut Amir, setidaknya ada 52 titik yang akan dijadikan lokasi pembangunan tower transmisi tersebut yang masih terkendala. 52 titik tersebut berada di Karang Tinggi sebanyak 22 titik, Ujan Mas 7 titik dan Buka Tutup sebanyak 23 titik. Tapak Tower transmisi tersebut akan digunakan untuk mensuplai listrik dari GI Pekalongan menuju GI Pulau Baai. Belum selesainya pembebasan lahan tersebut dikarenakan besarnya biaya ganti rugi yang minta oleh masyarakat yang akan dijadikan lokasi pembangunan tower transmisi tersebut. Besarnya biaya ganti rugi yang diminta masyarakat adalah sebesar Rp 500 ribu/meter. Permintaan ganti rugi tersebut jauh dari yang disiapkan oleh PLN setelah dilakukan perhitungan oleh konsultannya. \"Kalau sebesar itu kita tidak siap, karena berdasarkan hasil perhitungan konsultan dan standar dari pusat antara Rp 35 ribu sampai 60 ribu permeter.  Jika mencapai Rp 500 ribu, itu sangat berlebihan terlebih lagi lokasinya berada di tengah perkebunan,\" tambah Amir. Lebih lanjut ia menjelaskan jika dibandingkan dengan harga lokasi GI sendiri yang berada di pinggir jalan harganya hanya Rp 35 ribu, tentu harga untuk transmisi juga akan lebih rendah ataupun minimal sama. Untuk mengatasi permasalahn tersebut saat ini PLN sudah membentuk tim 9 yang beranggotakan perwakilan dari berbagai elemen masyarakat untuk mensosialisasikan dana ganti rugi tersebut.  Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk bersedia diganti rugi untuk lahannya sesuai dengan harga yang telah ditentukan, karena menurutnya pembangunan tower transmisi tersebut sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Bengkulu. \"Kita terus melakukan sosialisasi agar masalah ini cepat selesai karena kita ingin masalah listrik di Bengkulu ini agar cepat selesai,\" jelas Amir. Sementara itu untuk terkait dengan pembangunan GI Pulau Baai sendiri, Amir menjelaskan sudah tidak ada kendala lagi, bahkan saat ini sudah mulai dilakukan pembangunan. Namun menurutnya percuma saja pembangunan GI Pulau Baai selesai jika tower transmisi untuk mensuplai ke GI tersebut tidak ada. GI Pulau Baai ini pada awalnya mampu menampung daya sekitar 1 X 30 MV, namun masih bisa dikembangkan hingga menjadi 2 X 30 MV. Dengan berfungsinya GI ini nanti maka bisa mengatasi masalah kekurangan daya yang saat ini masih terjadi di Bengkulu. \"Kita berharap kepada masyarakat untuk bersedia membebaskan lahannya, karena ini menyangkut kepentingan orang banyak. Dengan berfungsinya GI ini tentunya masyarakat Bengkulu sendiri yang akan menikmatinya.  Dengan berfungsinya GI ini kita bukan hanya ingin mencukupi suplai listrik untuk Bengkulu namun juga menjadikan Bengkulu surplus listrik,\" harap Amir. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: