Pembunuh Kenal Korban?

Pembunuh Kenal Korban?

BENGKULU, BE - Kasus pembunuhan sadis karyawan koperasi bernama Sarjoyo (20), asal Ulu Musi, Sumsel belum terkuak. Polres Bengkulu masih terus memburu pelaku yang telah menggorok leher korban hingga tewas di kosannya di Merpati 17 Rawa Makmur, Kota Bengkulu, Jumat sore (7/3). Pun demikian, data yang berhasil dihimpun BE di lapangan pelaku diduga kuat mengenal korban. Sebab, terlihat tidak ada kerusakan pintu kosan yang dihuni korban. Setidaknya ini menunjukkan jika pelaku masuk dengan cara baik-baik. Dugaan pelaku kenal korban juga diperkuat dengan informasi tetangga kosan korban yang mengaku tidak mendengar ada keributan atau suara gaduh di kosan korban. Bila terjadi keributan ataupun perkelahian, tentunya memang tetangga kosan korban akan mendengarnya. Ini melihat kondisi kosan yang berbentuk bedengan yang tidak terpisah, melainkan menyatu dibatasi dinding. Pelaku yang disinyalir lebih dari satu orang itu memang melakukan eksekusi untuk membunuh. Ini bisa dilihat dari luka senjata tajam yang dialami korban berada pada sasaran vital. Dua tusukan di perut sebelah kiri dan leher digorok. Sedangkan motor korban yang hilang Yamaha Vega R, diduga kuat dibawa pelaku sebagai sarana untuk kabur. Sementara itu Kapolres Bengkulu AKBP Iksyanto Bagus Pramono SH MH melalui Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP Amsaludin SSos memastikan masih melacak pelaku yang membunuh korban dengan sadis.\"Untuk kasus ini, kita masih terus bekerja keras untuk bisa mengungkap pelaku. Jadi kita bukan diam tetapi masih terus melakukan penyelidikan intensif,\" terang kepada BE, kemarin. Ia mengharapkan masyarakat khususnya keluarga korban bisa bersabar dan memberikan waktu kepada polisi untuk terus menyelidiki demi pengungkapkan kasus ini. Dia menjelaskan, peristiwa sadis yang merenggut nyawa salah seorang karyawan koperasi ini, diketahui pada Jumat (7/3) atas laporan warga. \"Pada waktu itu ada tetangga korban yang berniat untuk main ke kos korban. Tapi, disana dia menemui korban sudah tewas bersimbah darah,\" jelasnya. Aparat kepolisian masih menyebar untuk menemukan barang bukti dan saksi yang bisa dimintai keterangan. Diduga pelaku lebih dari satu orang. Hal ini karena, korban mengalami tusukan di perut sebelah kiri sebanyak dua kali dan leher korban digorok. \"Semoga saja kasus ini cepat bisa kita ungkap,\" tutupnya. Bicara Pekerjaan Di tempat lain, menurut pemilik kosan Toni (38), korban memang tertutup dalam masalah pekerjaannya. Toni hanya tahu jika korban bekerja di salah satu koperasi yang ada di Bengkulu dari penuturan korban. \"Kalau pergi dia sering keliling Bengkulu, kemungkinan menagih uang koperasi,\" kata Toni. Lanjutnya, korban memang sering pulang larut malam. Namun korban tidak menceritakan secara detil pekerjaan yang digelutinya. Pemilik kosan juga tidak memperhatikan betul dan tak banyak tanya kepada korban. \"Dia pulang kadang jam 1 malam, kadang tidak pulang,\" ujarnya. Dikatakan Toni, walaupun korban tertutup soal pekerjaan, namun korban tidak sombong dan mudah bergaul di lingkungannya sehingga korban akrab dengan warga yang ada dilingkungan tersebut. \"Kalau dibilang sombong tidak, ini saja contohnya kalau lagi ada lauk, dia sering bebagi dengan kami,\" ungkapnya. Suasana di kosan saat dihuni korban selama 3 tahun ini sering ramai. Teman-teman korban sering berdatangan di kediaman korban. Sehingga pemilik kosan tidak pernah mengenali satu persatu teman korban. \"Kadang ada perempuan main ke sini, kadang ada laki-laki main ke sini, kadang ada juga yang kayak laki-laki dan perempuan,\" tegasnya. (cw3/cw5)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: