Pencaplokan Wilayah Dilapor ke Gubernur
KEPAHIANG, BE - Pemkab Kepahiang melalui Bagian Pemerintahan akan melapor kepada Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah SAg MPd terkait dengan pencaplokan wilayah Kepahiang oleh Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan (Sumsel). Hal itu dilakukan jika hasil penghitungan lahan yang dilakukan pencaplokan selesai dilakukan pengukuran oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kepahiang. \"Wilayah Kepahiang yang dilakukan pencaplokan ini merupakan juga wilayah Provinsi Bengkulu, sehingga secepatnya kita akan lapor kepada Guberbrnur soal ini. Kita tunggu setelah pihak BPN Kepahiang selesai melakukan penghitungan berapa jumlah lahan yang dicaplok ini,\" ujar Kabag Pemerintahan Setdakab Kepahiang Syamsul Yahemi SH kemarin. Disampaikan terkait soal pencaplokan lahan ini, pihaknya tidak akan gegabah dan akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait. Hal ini agar tapal batas baik wilayah Provinsi Bengkulu dan Sumsel tidak terjadi pergeseran. \"Kalau kita cek kemarin, tapal batasnya tidak bergeser. Hanya saja ada aktivitas dilahan dalam kawasan Kepahiang. Kalau jumlahnya lebih dari 10 hektar, lahan ini ditanami komoditi pertanian berupa kelapa sawit yang dikelola oleh perusahaan PT Galipa di Kabupaten Empat Lawang Sumsel,\" jelasnya. Sementara itu, Camat Bermani Ilir Kepahiang Sapta Lasta Putra SSos menyampaikan lahan yang dicaplok didaerah perbatasan Kepahiang-Sumsel ini berada di desa Cinta Mandi Baru. Menurutnya, selama ini lahan yang dicaplok tersebut bukanya lahan terlantar melainkan lahan perkebunan milik warga didaerah tersebut. \"Lahan yang ditanami sawit itu merupakan lahan perkebunan warga. Kami juga tidak tahu sampai bisa diambil alih oleh pihak Perusahaan untuk ditanami sawit,\" katanya. Disampaikannya, terkait hal ini pihaknya sangat mengharapkan partisipasi dari Pemkab dan BPN Kepahiang untuk menyelesaikan masalah ini. Soalnya kalau dibiarkan berlarut-larut ditakutkan akan terjadi hal yang tidak diinginkan seperti konflik antar warga. \"Kami harapkan permasalahan tapal batas ini jelas sehingga belakangan hari tidak ada konflik ditengah warga,\" tandansya. Sebelumnya, Kepala BPN Kepahiang Ir Krisno Kusdibyo melalui Kasi Pengukuran Dr Bukhori SH MH menyampaikan pihaknya sudah melakukan pengukuran didaerah perbatasan Provinsi Bengkulu dan Empat Lawang ini. Dari hasil sementara pengukuran yang dilakukan oleh pihaknya tercatat ada lebih dari 10 hektare lahan dalam wilayah Kepahiang yang ditanami sawit oleh perusahaan Empat Lawang tersebut. \"Wilayahnya di Desa Cinta Mandi Baru Kecamatan Bermani Ilir dan ini sudah berlangsung lama. Dari pemerikasaan kita terhadap P1, P2, P3 dan P28 semuanya aman. Hanya saja akibat ditanaminya sawit wilayah Kepahiang ditakutkan akan memunculkan konflik agraria sesuai dengan UUPA pada masyarakat Kepahiang didaerah tersebut,\" jelasnya.(505)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: