Baru 3 Korban Calon CPNS Melapor

Baru 3 Korban Calon CPNS Melapor

\"korbanKOTA MANNA, BE – Sejauh ini dari 6 warga yang sudah menyerahkan uang agar dapat lulus menjadi CPNS kepada tersangka calo CPNS, baru tiga orang yang melapor ke Mapolsek Kota Manna. Korban yang sudah melapor ini yakni Charles, warga Kelurahan Kota Medan, Kota Manna dan Khairul Saleh, warga Prumnas Pintu Langit. Keduanya sudah melapor beberapa waktu lalu. Sedangkan kemarin satu lagi korban yang menyusul melaporkan Ds yang merupakan pengawas sekolah pada bidang pendidikan luar sekolah (PLS) Dinas Pendidikan Seluma., yakni Gusti Raswan, warga Desa Tanjung Heran Kecamatan Pino. \"Hingga hari ini (kemarin, red) sudah tiga yang melapor dan kami masih menunggu tiga korban lagi yang belum melapor,” kata Kapolsek Kota Manna, Iptu Hasbi SH didampingi Kanit Reskrim Ipda M Yusman kemarin. Menurut Yusman, tiga korban tersangka calo yang belum melapor yakni  Ruskan, Asrikin dan Ernatati. Sebab ketiga warga BS ini pun  telah menyerahkan uang kepada Ds yakni masing-masing, Asrikin sebesar Rp 40 juta, Ernatati Rp 45 juta dan Ruskan Rp 9 juta. Untuk itu pihaknya pun saat ini masih menunggu ketiga korban ini melaporkan secara resmi kepada pihaknya.”Semakin banyak korban yang melapor akan semakin mudah bagi kami untuk mengungkap kasus percaloan CPNS ini,” terang Yusman. Sementara itu, Gusti Raswan yang merupakan honorer yang honor mengajar di SDN 106 BS mengaku, dirinya mulai honor tahun 2005 lalu. Dirinya pun sudah masuk data base sebagai honorer K2 BS. Hanya saja setelah mendapatkan informasi akan ada tes CPNS jalur honorer, dirinya kemudian dihubungi oleh warga kecamatan Pino yang saat ini juga seorang guru salah satu SD di BS dan sudah berstatus PNS yakni  Ja. Oleh Ja dirinya dipertemukan dengan Ds di rumah Ja. Lalu Ds pun  menjanjikan mampu meloloskannya menjadi CPNS,namun wajib menyerahkan uang Rp 95 juta. Mengingat tidak punya uang dan sangat berharap menjadi CPNS, dirinya pun rela menjual kebun sawitnya dan menyerahkan uang kepada Ds. \"Saat itu saya jual kebun sawit saya karena melihat gaya bicara Ds sangat meyakinkan saya untuk bisa jadi CPNS,” ujar Gusti kemarin saat melapor ke Mapolsek Kota Manna. Ditambahkan Gusti, kepada Ds dirinya baru mammpu enyerahkan uang separuhnya yakni sebesar Rp 45 itu dan itu pun diberikan dalam tiga tahap yakni pertama pada 18 Februari 2013 sebesar Rp 9 juta. Lalu pada 13 Januari 2014 sebesar Rp 30 juta lewat rekening atas nama Ds dan terakhir pada  29 Januari 2014 sebesar Rp 6 juta. Hanya saja pada saat pengumuman lalu dirinya tidak lulus hingga hendak mengambil uang dari Ds. Akan tetapi Ds pun kembali menjanjikan siap meloloskan dirinya lewat jalur sisipan atau tambahan. “Saya sangat kecewa dengan Ds ini dan saya berharap agar uang saya dapat kembali sebab kebun sayapun sudah terjual dengan harapan bisa jadi CPNS, tapi saat ini kebun sudah terjual dan CPNS pun gagal,” Ungkapnya. Sekedar mengingatkan, Ds ditangkap pada Minggu malam lalu sekitar pukul 23.00 WIB saat datang ke rumah Charles yang merupakan korban DS.  Dari keterangan Charles inilah terungkap jika korban yang sudah menyerahkan uang kepada DS sebanyak 6 orang. Ds pun mengakui telah mengambil uang dari korbannya karena temannya yakni HH yang merupakan mantan anggota DPRD Kota Bengkulu mengaku mampu meloloskan para korban menjadi CPNS. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: