Calo CPNS Jalur Honorer Dibekuk Polisi

Calo CPNS Jalur Honorer Dibekuk Polisi

KOTA MANNA, BE  –  Adanya permainan uang dalam kelulusan CPNS dari jalur honorer kategori II mulai terkuak. Bahkan informasi berkembang jika para honorer harus menyetorkan uang dalam jumlah besar agar dapat lulus CPNS. Hal ini terbukti dengan tertangkapnya salah satu pria yang diduga sebagai calo CPNS, Minggu malam lalu sekitar pukul 23.00 WIB dibekuk anggota Polsek Kota Manna. Pelaku berinisial Ds (50), warga Kota Bengkulu yang berstatus PNS di Dinas Pendidikan Seluma. Bahkan  dari informasi yang terungkap, Ds ini telah berhasil mengelabui 11 peserta tes CPNS yaitu 8 dari honorer KII dan 3 peserta tes CPNS jalur umum. Kapolres BS, AKBP Abdul Muis SIK melalui Kapolsek Kota Manna, Iptu Hasbi SH didampingi Kanit Reskrim, Ipda M Yusman membenarkan telah menangkap Ds yang merupakan pelaku penipuan terhadap warga dengan janji manis mampu meluluskan para honorer tersebut sebagai CPNS. “Saat ini Ds sudah kami jebloskan dalam ruang tahanan Mapolsek Kota,” katanya. Menurut Kapolsek, terungkapnya adanya calo CPNS ini setelah pihaknya mendapat laporan dari salah satu warga yang mengaku korban Ds yakni Ch.  Ch ini minta namanya disamarkan dengan alasan untuk keselamatan dirinya. Dirinya tinggal di jalan  Gerak Alam Kelurahan Padang Pematang Kelurahan Kota Medan Kecamatan Kota Manna. Dalamm laporan ini diketahui jika Ch dimintai Ds uang sebesar Rp  95 juta jika Ch mau lulus tes tertulis honorer KII.  Bahkan saat itu korban dibolehkan membayar uang muka dahulu sebagai syarat agar Ds mau memperjuangkan kelulusan korban. Melihat cara  Ds  yang begitu meyakinkan,  Ch pun mau menyerahkan uang Rp 22 juta sebagai uang muka. Sisanya bisa dibayar setelah lulus. Masih menurut Yusman, dalam laporan korban dari 6 honorer yang diketahui korban dimintai uang, ternyata hanya dirinya yang lulus sedangkan rekannya yang lain tidak lulus. Mengetahui rekannya tidak lulus, korban pun curiga jika Ds tidak serius memperjuangkan mereka. Pasalnya saat itu Ds berjanji akan meluluskan mereka semua. Oleh karena itu korban pun meminta Ds mengembalikan uangnya karena sudah merasa tertipu. “Dari 11 orang yang dimintai uang, hanya 6 honorer yang menyetorkan uang, bahkan ada warga Kabupaten Bengkulu Tengah sudah menyetorkan uang hingga Rp 100 juta, tetapi tidak lulus, “ ucap Yusman yang menirukan ucapan Ch saat diperiksa penyidik. Dengan adanya laporan itu, pihaknya pun bekerja sama dengan CH dan keluarga untuk memancing Ds datang ke BS. Lalu disusun rencana  Ch meminta Ds datang ke BS untuk menyerahkan sisa uang yang belum dibayar Ch. Rupanya jerat yang dipasang ini pun terbukti manjur. Sehingga pada Minggu malam  lalu, Ds pun datang ke BS dan langsung ke rumah Ch. “Saat Ds tiba ke rumah Ch kamipun langsung menuju rumah Ch dan melihat target sudah di lokasi langsung kami bekuk,” ucapnya. Lanjut Yusman dengan tertangkapnya salah satu calo CPNS ini, pihaknya akan terus mengembangkan kasus tersebut untuk mengungkap jaringannya. Terlebih lagi adanya bukti kuat calo CPNS ini karena dari penggeledahan dalam mobil yang dibawa Ds ditemukan adanya ijazah milik Ch serta ijazah korban lainnya. Selain itu ada juga bukti  2 kuitansi dan 4 bukti transfer.”Kasus ini masih terus kami selidiki untuk mengungkap siapa-siapa yang terlibat, atau Ds hanya bekerja sendiri namun mencatut nama pejabat di daerah atau pusat,” terang Yusman. Sementara itu tersangka Ds saat dimintai konfirmasi mengaku kedatangannya ke BS untuk mengembalikan ijazah dan uang peserta tes yang tidak lulus serta menagih uang yang sempat dijanjikan peserta yang lulus. Bahkan dari pengakuan Ds, jika dirinya  sudah menerima uang muka dari 6 peserta honorer KII BS yang jumlahnya berbeda,  ada yang memberikan uang muka sebesar  Rp 5 juta, Rp 10 juta, Rp 30 juta dan Rp 45 juta serta dan uang tunai Rp 100 juta untuk peserta tes CPNS umum. Ditambahkannya, uang yang diterimanya langsung diberikan pada rekannya yang memiliki jaringan di MenPAN-RB sedangkan dirinya hanya sebagai calo yang mencarikan peserta tes CPNS baik honorer KII atau CPNS jalur umum. Adapun rekan kerjanya itu yakni Hn  juga warga Kota Bengkulu. Rekannya itu mengaku punya  relasi  orang pusat dan mampu meluluskan  orang yang sudah menyetorkan uang. Untuk itu dirinya pun bersedia mencarikan orang yang mau lulus CPNS dengan siap menyerahkan sejumlah uang. “Saya berani meminta  sejumlah uang sebagai syarat lulus CPNS dari para honorer karena suruhan orang. Kalau ternyata dari 6 honorer yang dimintai uang Cuma satu yang lulus, artinya saya juga sudah ditipu, sebab dia yang menjadikan semuanya akan lulus,” ungkap Ds. Adapun salah satu korban Ch mengaku diminta oleh tersangka uang tunai sebanyak Rp 95 juta jika Ch mau lulus tes tertulis honorer KII. Menurut Ch, dirinya sudah diperdaya dan ditipu oleh tersangka sehingga mau memberikan uang Rp 22 juta pada Ds sebagai uang muka. Hanya saja saat itu dirinya menuruti saja keinginan Ds, sebab sebagaimana informasi yang berkembang saat ini setiap peserta tes yang ingin lulus harus punya jaringan di pusat dan mau menyerahkan uang dalam jumlah besar. Namun setelah pengumuman ternyata hanya dirinya yang lulus. Oleh karena itu dirinya mulai menaruh curiga jika Ds ini tidak memperjuangkan mereka. Dirinya pun merasa yakin jika kelulusannya itu murni tanpa diperjuangkan oleh DS.”Saat itu saya percaya pada Ds yang siap meluluskan  saya dan teman-teman sehingga kamipun menyerahkan uang, namun setelah pengumuman kami baru sadar jika Ds menipu kami,” Ucap Ch. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: