Kembalikan pada UPTD
Pengelolaan Kebersihan Pasar Panorama BENGKULU, BE - Pedagang Pasar Panorama mengeluhkan masalah sampah yang terjadi di dalam Pasar Percontohan Nasional tersebut. Sampah tidak hanya mengganggu penciuman hidung, pandangan mata para pedagang dan pengunjung. Tapi akibat sampah, ratusan pedagang yang mengadu nasib di tempat itu terpaksa kehilangan rezeki apabila terjadi hujan. Tidak hanya becek, bahkan pasar tersebut mengalami banjir hingga ketinggian air 60 cm menggenangi pasar tersebut. Tidak optimalnya pengelolaan sampah, membuat pedagang geram.
Menurut Ketua Persatuan Pedagang Pasar Panorama Kota Bengkulu (P4KB) Anwar, para pedagang selama ini dipungut retribusi kebersihan sampah oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bengkulu. Setiap pedagang dipungut Rp 1000 per hari khusus lapak, dan Rp 25 ribu per bulan khusus kios.
\"Jika ditotalkan retribusi kebersihan pedagang setiap bulannya mencapai ratusan juta,\" kata Anwar. Tapi, sayangnya dengan jumlah retribusi tersebut, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bengkulu hanya menyediakan enam petugas kebersihan di Pasar Panorama tersebut. Petugas kebersihan tersebut tidak optimal dalam melaksanakan tugasnya, sehingga sering kali sampah yang menumpuk justru dibiarkan. \"Bahkan sampah-sampah hanya disembunyikan dalam siring-siring yang menyebabkan mampetnya tempat saluran air. Akibat tersumbatnya sampah, menyebabkan pasar banjir, sedangkan petugas kebersihan tidak peduli,\" katanya.
Pasar yang selalu banjir akibat pengelolaan sampah yang tidak profesional itu, membuat ribuan pedagang menangis. Selain menyebabkan pengunjung yang enggan datang ke pasar tersebut, pedagang harus disibukkan dengan menyelamatkan barang dagangannya setiap terjadi hujan.
\"Dulunya tidak pernah banjir. Setelah setahun ini pengelolaan kebersihan diserahkan pada dinas, justru terjadi banjir karena selokan atau siring tidak terawat dan terjadi penyumbatan,\" kata Eli Yunus, salah seorang pedagang di Pasar Panorama tersebut. Para pedagang meminta agar pengelolaan kebersihan pasar dikembalikan pada UPTD Pasar.
Sebab, baru setahun pengelolaan kebersihan diserahkan kepada dinas, justru masalah sampah menjadi keluhan pedagang. \"Kami sudah membayar retribusinya, tapi kenapa kebersihan tidak diperhatikan. Setiap kami menegur, mereka (petugas kebersihan) cuek saja, \" ujarnya.
Menurut Kepala UPTD Pasar Panorama Hermansyah SSos, selama setahun terakhir kebersihan pasar dikelola oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota. Tapi, masalah sampah justru dikeluhkan oleh pedagang, akibat tidak maksimalnya petugas kebersihan. \"Sebab itu, pengelolaan pasar harus dikembalikan kepada UPTD Pasar, karena yang lebih dekat dengan pedagang, dan memiliki hak untuk mengelola kebersihan pasar,\" katanya.
Sehingga menurutnya, bila petugas pasar lalai, UPTD Pasar akan menegurnya langsung. \"Bahkan bisa memecat petugas. Pedagang juga bisa langsung menyampaikan keluhan kepada UPTD Pasar,\" katanya.
Ia mengatakan selama ini retribusi dipungut, tapi kebersihan pasar tidak diperhatikan. Bila dibiarkan secara terus menerus, maka akan menyiksa pedagang. \"Mulai tanggal 1 Desember nanti, kami akan membuat surat edaran kepada pedagang, agar membayar retribusi kepada UPTD. Selama ini membayar retribusi kepada Dinas pertamanan, harus dihentikan,\" katanya.
Hermansyah mengatakan dasar hukum UPTD Pasar melakukan pengelolaan kebersihan, adalah Peraturan Daerah (Perda) Nomor 02 tahun 2011, tentang pengelolaan sampah di Kota Bengkulu. Bahwa, dalam bagian ketiga, penanggulangan sampah oleh dinas, Pasal 13; Dinas menangani sampah sejenis sampah rumah tangga. Pasal 14 ayat 1; Pengelolaan kawasan (UPTD Pasar) yang berada dikawasan komersial (pasar), kawasan industri dan kawasan khusus wajib menyediakan tempat sampah.
\"Kemudian pasal 17; Pengelola kawasan (UPTD Pasar) wajib menyediakan petugas kebersihan di kawasan masing-masing (pasar). Sebab itu, mulai 1 Desember pengelolaan kebersihan sampah Pasar Panorama, akan diambil alih oleh UPTD Pasar, Dan kami akan menyediakan 15 petugas kebersihan yang akan bekerja siang dan malam,\" katanya.(100)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: